JAKARTA - Horace Grant dan Rafer Alston bukan hanya datang untuk menghibur penggila basket tanah air. Mereka juga terlibat dalam kegiatan sosial. Bersama para selebriti anggota Happy Ballers serta dua pemain NBL Indonesia, Grant dan Alston mengunjungi Panti Sosial Bina Grahita Belaian Kasih Cengkareng, Jakarta, kemarin (27/6) siang.
Di hadapan 117 penghuni panti, Alston dan Grant disambut dengan ramah. Diawali pemberian kalung hasil kerajinan tangan anak-anak panti, mereka disuguhi tari selamat datang hingga diajak menari bersama.
Dalam acara NBL Indonesia Berbagi kemarin, Augie Fantinus tampil sebagai pemandu acara. Dibantu anggota Happy Ballers seperti Udjo Project Pop, Ibnu Jamil, Ricky Perdana, dan Choky Sitohang serta dua bintang NBL, Xaverius Prawiro (Dell Aspac Jakarta) dan Ary Chandra (Pelita Jaya Energi-MP Jakarta), perhelatan tersebut makin meriah.
"Kami semua melihat kondisi anak-anak di sini dari mata manusia. Namun, di mata Tuhan, mereka adalah beautiful children. Selalu ada harapan setelah melihat mereka. Dengan kerja keras dan didampingi orang yang penuh kasih sayang, mereka akan bisa melakukan apa yang dicita-citakan," tutur Grant.
Alston pun memberikan simpati yang besar kepada para penghuni panti. "Kali pertama tiba di sini dan saya melihat senyum di wajah mereka, itu yang memberi saya semangat dan energi. Sungguh suatu kebahagiaan ada di tengah-tengah mereka," ucap pemain berusia 36 tahun itu.
Di depan ratusan anak dan pengurus panti tersebut, Alston dan Grant terus meniupkan gairah untuk berani bermimpi. Keduanya pun mengatakan, langkah besar dalam hidup diawali dengan bermimpi dan menjalaninya dengan tekun.
General Manager PT DBL Indonesia Masany Audri yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, agenda sosial seperti kemarin memang menjadi pembangun kepedulian terhadap sesama. Karena itulah, PT DBL Indonesia secara konsisten menggelar acara sosial dalam setiap kesempatan yang ada.
Nah, Choky Sitohang seusai acara kemarin mengatakan, acara seperti itu memang sangat dibutuhkan untuk memiliki empati kepada sesama. Karena itu, kunjungan ke panti seperti ini bagi atlet dan orang pada umumnya adalah menyehatkan.
"Kami di sini dilatih empati dan menjadi peka terhadap kehidupan. Menurut saya, ini salah satu olah jiwa. Jadi, melibatkan atlet dan orang banyak di sini sangat baik. Setelah olahraga, mereka juga bisa mengolah jiwa," ucap Choky.
Udjo Project Pop pun sangat bangga bisa berpartisipasi dalam agenda sosial seperti ini. Gerakan PT DBL Indonesia ini bisa dicontoh pengelola olahraga lain di bidangnya masing-masing.
"Jadi, semua bisa merasakan kebahagiaan. Pemain sekelas Grant dan Alston yang pemain NBA pun tak canggung untuk berbaur. Ini adalah satu movement yang layak ditiru," ujar Udjo.
Lantas bagaimana pandangan para pemain NBL Indonesia? "Acara seperti ini menghadirkan suasana baru. Kita yang sehari-hari bertemu basket setiap hari dilihatkan bahwa dunia itu luas dan kita harus lebih bersyukur," kata Xaverius Prawiro. (dra/c2/ham)
Story Provided by Jawa Pos