JAKARTA - Berkesempatan bermain dengan pemain basket kelas dunia seperti Horace Grant dan Rafer Alston adalah momen yang sangat berharga. Tidak banyak orang yang bisa selapangan dengan sosok yang pernah berpengaruh di NBA tersebut. Karena itu, bintang-bintang NBL yang terpilih untuk tampil di Speedy NBL Indonesia All-Star Sabtu mendatang (29/6) sudah memerinci apa saja yang akan dipelajari dari Grant dan Alston.
Faisal Julius Achmad (Satria Muda Britama Jakarta), Fandi Eka Ramadhani (Dell Aspac Jakarta), Dimas Aryo Dewanto (Pelita Jaya Energi-MP), dan Wendha Wijaya (Garuda Kukar Bandung) terlihat semringah saat bersalaman dengan Grant serta Alston di ASEAN Room Hotel Sultan Jakarta kemarin (26/6).
Setelah sesi konferensi pers, saat para fans mengerumuni dan minta foto bersama Grant, Faisal mau menunggu untuk bergantian. Begitu mendapat kesempatan berfoto, salah seorang point guard terbaik di Indonesia itu langsung merapatkan tubuhnya ke pemain yang pernah empat kali juara NBA tersebut.
Faisal mengungkapkan, dirinya akan banyak bertanya kepada dua pemain itu. Bukan hanya soal basket, namun juga hal-hal di luar lapangan.
''Saya sih ingin tanya-tanya soal ilmu basket buat masa depan. Artinya, aktivitas sehari-hari setelah enggak main basket. Kalau tukar ilmu dalam artian secara teknik, saya ingin tanya soal bagaimana dribble bola yang baik. Ambil ilmu basket basic saja,'' katanya.
Khusus dari Alston, Faisal ingin melihat ankle breaker yang menjadi jurus andalannya. Berada di tim biru dan bermain dengan Alston, Faisal ingin memahami apa itu streetball dan bagaimana jika dibawa ke lapangan pertandingan.
Dimas yang akan membela tim merah dan berhadapan dengan Alston juga tidak sabar menghadapi pria yang pernah membela enam tim NBA berbeda tersebut. ''Ini adalah All-Star pertama saya. Saya respek pada Alston sebagai lawan di All-Star nanti. Saya mau lihat seperti apa trik-triknya. Syukur-syukur kalau ada yang bisa dicontoh,'' ucap Dimas.
Menghadapi Alston, Wendha yang juga di tim merah tak gentar. Point guard Garuda Kukar Bandung itu yakin bisa memberikan hiburan yang tidak terlupakan kepada para penonton.
''Saya akui, kalau masalah skill, mungkin masih di belakang Alston. Tapi, saya memotivasi diri untuk tidak menyerah. Kalau bisa bikin penonton bersorak kan makin ramai. Jadi, seandainya kena trik Alston, ya enggak papa. Tujuan kita kan menghibur,'' ujar Wendha.
Di sisi lain, Grant pun tidak sabar menjadi bagian dari tim merah di Speedy NBL Indonesia All-Star 2013. Bagi dia, momen tersebut merupakan suatu kehormatan dan menjadi bagian dari pertandingan yang penting.
''Saya diberi tahu bahwa penonton dan pemain basket di Indonesia ini punya passion yang tinggi. Karena itu, saya mencari kesenangan dan membuat penonton bersorak,'' tegasnya.
Alston berharap pemain Indonesia mampu memperlihatkan potensi terbaiknya dalam laga All-Star nanti. Pernah merasakan atmosfer bermain di liga basket Tiongkok bersama Zhejiang Lions pada 2011, dia sudah kenal gaya bermain pemain Asia.
''Mereka pasti cepat dan punya kelincahan kaki yang bagus. Menghadapi pemain Indonesia, Anda harus lihat apa yang akan saya lakukan. Penonton harus lihat trik-trik saya dari dekat,'' tutur Alston lalu tertawa. (dra/c5/ang)
Story Provided by Jawa Pos