Flexi NBL Indonesia Selection Team v Flexi USA Legends Team

nblindonesia.com - 15 Jun 2011
Show Menembak Dua Raja 3-Point
Para Bintang USA Legends yang Segera ke Indonesia (3-Habis)

Tim USA Legends bakal istimewa dalam hal tembakan tiga angka. Mereka punya dua mantan juara NBA three-Point Shootout, Dale Ellis dan Voshon Lenard.

KETIKA bertanding di Jakarta dan Surabaya, 22 dan 25 Juni nanti, para pemain pilihan National Basketball League (NBL) Indonesia bakal super sibuk menjaga bagian luar pertahanan. Tim USA Legends memiliki dua penembak superjitu, dua mantan juara NBA Three-Point Shootout.

Dale Ellis merebut gelar itu pada 1989 saat membela Seattle SuperSonics, Voshon Lenard meraihnya pada 2004 ketika bersama Denver Nuggets.

Bagi Ellis, menembak jarak jauh merupakan sumber kehidupan, kemampuan yang membuatnya mampu bertahan di NBA selama 17 musim. Total, dia bermain dalam 1.209 laga NBA, mencetak rata-rata 15,7 poin. Dia benar-benar akurat. Memasukkan 40,3 persen tembakan tiga angka yang dia lepaskan.

Statistik lain ikut membuktikan Ellis sebagai salah seorang penembak terbaik dalam sejarah. Selama di NBA, dia memasukkan total 1.719 tembakan tiga angka, terbanyak kelima dalam sejarah.

Dengan tinggi badan 201 cm, tentu Ellis punya keunggulan. Lawan harus punya ’’pengawal’’ yang cukup tinggi untuk menghalangi tembakannya. Meski demikian, Ellis mengaku lebih suka dikawal orang yang lebih tinggi.

’’Saya justru bisa lepas lebih mudah dari lawan yang lebih tinggi dan lebih lamban. Pemain yang lebih kecil dan cepat justru lebih efektif dalam menghalangi saya. Untungnya, saya tetap bisa menembak di atas mereka,’’ ungkapnya dalam sebuah artikel di Sports Illustrated.

Saat ini, Ellis memang sudah berusia 50 tahun. Namun, kondisi badannya masih fit, masih sangat mampu menyuguhkan atraksi seru untuk penonton di Indonesia nanti.

Panjangnya karir Ellis membuktikan tubuhnya memang ’’beda’’. Ketangguhan fisik itu pernah terbukti pula saat membela Super Sonics melawan Milwaukee Bucks, pada 1989. Waktu itu, Ellis nyaris bermain penuh dalam laga yang berlangsung hingga lima kali perpanjangan waktu.

Pertandingan itu berlangsung 73 menit, dan Ellis bermain 69 menit!

Hingga hari ini, 69 menit yang dijalani Ellis tersebut masih menjadi rekor most minutes played in a single game di NBA!

Saat di Sonics itu pula, Ellis berada di puncak karirnya. Pada 1987, dia meraih gelar NBA Most Improved Player. Pada musim 1988-1989, Ellis mencatat rata-rata 27,5 poin per game. Dan pada 1989 itu, dia terpilih masuk barisan paling elite, NBA All-Star.

Kalahkan Para Jagoan
Voshon Lenard bukanlah superstar di NBA. Tapi, dia juga bukan pemain ’’biasa’’. Dia merupakan role player dengan peran sangat jelas: Jadi penembak jitu di luar garis tiga angka. Itulah tugas utamanya di setiap tim yang pernah dia bela, selama 11 tahun berkarir di liga paling bergengsi tersebut. Mulai Miami Heat, Denver Nuggets, Toronto Raptors, sampai Portland Trail Blazers.

Sepanjang karirnya, mulai 1995 hingga 2006, Lenard mencetak poin rata-rata 11,9. Pada 2004, dia pun mendapat sorotan terbesar dalam karirnya. Pada tahun itu, dia mengalahkan begitu banyak nama besar, merebut gelar juara NBA Three-Point Shootout.

Tidak tanggung-tanggung , Lenard mengalahkan shooter-shooter dahsyat seperti Peja Stojakovic, Kyle Korver, Rashard Lewis, Cuttino Mobley, dan Chauncey Billups. Dalam babak final, dia berhadapan dengan Korver dan Stojakovic. Kalau Stojakovic menang, dia pun menyamai rekor Larry Bird dan Craig Hodges sebagai pemenang kontes tiga kali.

Tapi, waktu itu yang paling hot adalah Lenard. Pada ronde penentuan tersebut, dia mencetak 18 poin, Stojakovic 16 poin.

Saat itu, Lenard sadar betul persaingan sangatlah ketat. ’’Saya hanya ingin bersaing sengit dengan mereka. Tapi, ketika kemudian menang mengalahkan Peja, rasanya seperti mendapat sebuah kehormatan besar,’’ ungkap Lenard, waktu itu dikutip Associated Press.

Sebagai hadiah, dia waktu itu mendapatkan uang tunai USD 25 ribu.

Pada 2006, Lenard mengakhiri karirnya di Trail Blazers waktu masih berusia 32 tahun. Meski pensiun relatif dini, dia mengaku tidak menyesal. ’’Saya sangat menikmati karir saya di NBA. Saya sadar betul waktu saya sudah habis. Kini saya bisa bersantai dan enjoy hidup bersama keluarga,’’ ujarnya via Bleacher Report.

Meski demikian, Lenard tidak sepenuhnya pergi dari basket. Dia tetap sesekali bermain untuk menjaga agar kondisinya tidak terlalu memburuk. Karena namanya cukup terkenal, dia juga masih aktif mengikuti sejumlah acara promosi. Termasuk ikut kegiatan-kegiatan basket di luar negeri, seperti di Tiongkok tahun lalu dan Indonesia tahun ini.

Lenard menegaskan, dirinya sangat suka traveling. Kalau ada yang membuat kangen dengan NBA, yang dia kangeni adalah traveling-nya. Pergi dari satu kota ke kota lain.

’’Bisa ke berbagai kota dan bertemu orang-orang penting. Bukan hanya orang-orang penting. Juga orang-orang yang unik dan menarik,’’ tegasnya.

Dalam Flexi NBL Indonesia Challenge 2011, melawan bintang-bintang Indonesia nanti, Lenard disebut-sebut sebagai pemain paling berbahaya. Usianya masih 38 tahun, dan kemampuan menembaknya disebut masih sangat menyeramkan! (nur/habis)

Story Provided by Jawa Pos


Schedules
Rabu, 22 Juni 2011
Hall A Senayan Jakarta
Sabtu, 25 Juni 2011
DBL Arena Surabaya

Results
22 JUNI 2011
Hall A Senayan Jakarta
» Celebrity Charity Game
TIM MERAH
20
TIM BIRU
13
» Flexi NBL Indonesia Challenge
FLEXI NBL INDONESIA
SELECTION TEAM
90
FLEXI USA LEGENDS
130
 
25 JUNI 2011
DBL Arena Surabaya
» Legends Game
LEGENDS OF CLS
SURABAYA
40
LEGENDS OF BIMASAKTI
MALANG
37
» Flexi NBL Indonesia Challenge
FLEXI NBL INDONESIA
SELECTION TEAM
77
FLEXI USA LEGENDS
125
 


X X X X X X X X X X X X X
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.