KEGEMBIRAAN terpancar di wajah para pemain dan pelatih Honda Indonesia Selection Team. Kemarin, selain sudah tidak ada lagi laga Friendship Games, semua rombongan berkesempatan mengunjungi Perth Arena untuk menyaksikan Perth Wildcats menjamu Sidney Kings, dua tim yang berlaga di NBL Australia.
Perth Arena adalah rumah bagi tim basket kebanggaan kota Perth, Wildcats. Arena yang memiliki kapasitas sampai 14.846 tempat duduk ini dibuka tahun 2012 sebagai pengganti kandang Wildcats lama yang telah dirobohkan.
Di musim 2014-2015 ini, Perth Arena adalah arena terbesar di antara arena-arena NBL Australia lainnya. Kemarin, saat Wildcats menjamu Kings, arena yang memiliki desain eksterior bergaya dekonstruksivisme ini dipadati hampir 13.000 penonton.
Rombongan Indonesia Selection tiba di Perth Arena sekitar satu jam sebelum tip-off dimulai. Sebelumnya, tim putra dan putri masing-masing melakukan sesi foto bersama di Sir James Mitchel Park. Foto diambil dengan latar belakang pusat kota Perth dan sungai Swan yang indah.
Kurang dari 30 menit sebelum petandingan dimulai, rombongan Indonesia Selection mulai memasuki Perth Arena bersama ribuan penonton lain yang semakin padat dan ramai.
Pengalaman pertama menyaksikan pertandingan basket profesional di Australia menjadi momen yang tidak terlupakan oleh rombongan Indonesia Selection. Ruang dalam yang megah, pertandingan yang ketat, hiburan pertandingan yang heboh serta riuhnya Red Army (sebutan pendukung fanatik Wildcats) yang memerahkan Perth Arena benar-benar menjadi sajian yang tidak terlupakan.
“Saya masih kagum. Saya kagum bagaimana sekitar 90 persen penonton datang menggunakan baju merah dan umumnya adalah jersey Wildcats,” ungkap Jovita Elizabeth. “Mereka juga kompak dengan instruksi pembawa acara, tidak canggung ketika tersorot dan tampil di layar lebar di tengah arena dan selalu bersemangat mendukung Wildcats sepanjang pertandingan,” ujarnya.
Ada tradisi unik memang yang ikut dirasakan rombongan Indonesia Selection ketika menyaksikan Wildcats di Perth Arena. Saat kuarter pertama dimulai, semua penonton berdiri dan menyanyikan lagu “We Will Rock You” milik Queen. Penonton terus bernyanyi dan baru duduk kembali saat Wildcats mencetak poin pertama mereka.
Tingkah yang sama juga ditunjukkan penonton ketika kuarter empat dibuka. Semua penonton kembali berdiri dan bernyanyi sampai Wildcats mencetak poin.
Dukungan meriah pendukung berbuah manis. Wildcats menang atas Kings dengan skor 80-61. Kemenangan ini adalah kemenangan pertama Wildcats di Perth Arena di tahun 2015 ini.
“Pertandingannya seru dan menarik. Saya senang dengan penampilan Wildcats yang eksplosif,” ujar Alvin Christian Santoso. “Tapi saya juga senang dengan kemasan pertandingannya. Hiburan setelah kuarter kedua menarik. Maskotnya juga bagus. Semoga basket kita juga bisa begitu nantinya.”
Seusai pertandingan, rombongan langsung keluar dan masuk ke bus yang telah menunggu di tepi Perth Arena. Walau terisi oleh hampir 13.000 orang, penonton yang meninggalkan arena terlihat sangat tertib.
“Perth Arena di desain untuk mudah dicapai dan mudah juga ditinggalkan,” jelas Brian Lawry, pelatih yang ikut memberi materi selama Friendship Games. “Seperti kita lihat tadi, tidak sampai 20 menit arena sudah sepi seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya.”
Sore ini, rombongan Indonesia Selection akan meninggalkan Perth menuju Tanah Air. Sebelum meninggalkan Leeuwin Barracks, tempat Indonesia Selection menginap, Andrew Vlahov, executive director Friendship Games mengingatkan agar para pemain dan pelatih merapikan kamar masing-masing seperti semula.
“Kita semua tamu di Leeuwin Barracks. Jadi kita harus menjaga kebersihannya. Kita harus meninggalkan tempat ini persis seperti saat kita mendatanginya. Di Friendship Games selanjutnya, semoga kita diperkenankan lagi menginap di tempat yang nyaman ini,” jelas Vlahov.
Sampai jumpa Australia! (*)