NBL Indonesia Challenge 2011
memberikan pelajaran penting
kepada pemain NBL Indonesia
Selection yang terlibat. Walau
dalam dua laga di Jakarta dan Surabaya
mereka kalah telak, banyak
hal positif yang dipetik Denny
Sumargo dkk. Hal yang paling
utama adalah belajar langsung
dari legenda basket dunia.
’’Terutama semangat. Tim saya
bermain dengan baik. Mereka
memiliki spirit yang luar biasa,’’
kata pelatih NBL Indonesia Selection
Nathaniel Canson.
’’Cedric Ceballos dan Clifford
Robinson itu bukan nama sembarangan.
Mereka memiliki nama
besar di NBA. Kami bisa belajar
banyak dari mereka. Tim ini beruntung,’’
sambung arsitek Muba Hangtuah
IM Sumatera Selatan itu.
Menurut Nathaniel, selama 23
tahun melatih di Indonesia, diri
nya merasakan bahwa skill pemain
meningkat tajam. Apalagi
jika dibandingkan dengan ketika
dia membesut Pelita Jaya pada
1988. Saat itu kemampuan bermain
pebasket Indonesia payah.
’’Untuk dribble bola saja kacau.
Sekarang lihat Dimaz Muharri
dan lainnya. Luar biasa. Basket
Indonesia, saya pikir, terus berkembang.
Improve-nya banyak
sekali,’’ kata pria Amerika Serikat
(AS) kelahiran Filipina itu.
Dengan liga yang digarap lebih
profesional, Nathaniel yakin,
banyak bibit pemain berbakat
yang bermunculan. Inilah yang
menjadi gerbong cerahnya basket
nasional pada masa depan.
Point guard CLS Knights Sura
baya Dimaz Muharri sepakat
dengan Nathaniel. Dia menyatakan,
melawan USA Legends
memberikan pelajaran yang
sangat penting. ’’Meski fun,
kami sangat serius. Kami coba
lakukan yang terbaik,’’ ujarnya.
(nur/ru/c13/ca)
Story Provided by Jawa Pos