Kalau sudah cinta,
apapun dilakukan. Itulah yang
ditunjukkan Steven dan Devid
Poetiray. Pasangan ayah-anak
tersebut rela terbang jauh dari
Papua demi menyaksikan
Flexi NBL Indonesia Challenge 2011 di DBL Arena
Surabaya besok (25/6). Mereka
bahkan sudah tiba di Surabaya
pada Minggu (19/6).
Mereka benar-benar tak ingin
melewatkan kesempatan berharga
menyaksikan pertandingan basket
level internasional. ”Ini kali pertama kami menyaksikan laga
internasional. Karena itu, kami
bela-belain datang jauh-jauh ke
Surabaya,” ungkap Steven saat
ditemui setelah membeli tiket
di DBL Store di Graha Pena, Surabaya, kemarin (23/6).
Lelaki kelahiran 4 Mei 1964 itu
sebenarnya hanya menemani
sang anak untuk menyaksikan
even bersejarah tersebut. Maklum,
Devid memang penggila basket.
Bukan hanya pertandingan profesional, tetapi juga kompetisi
pelajar terbesar di Indonesia,
Honda Development Basketball
League (DBL).
”Saya sering nonton DBL di
Jayapura. Jadi, harus naik pesawat
sejam dari Biak ke Jayapura. Di
Papua hanya DBL kompetisi
basket yang benar-benar bagus,”
kata Devid.
Devid tahu pertandingan tim
USA Legends versus NBL Indonesia Selection dari internet.
Kebetulan, saat ini sedang masa
libur sekolah. Devid pun memutuskan untuk terbang ke Surabaya. Itu memaksa sang ayah mengajukan cuti untuk menemani
putra semata wayang.
”Sayang, kami kehabisan tiket
yang VIP. Padahal, kami sudah
mengincarnya. Ternyata, tiketnya habis sejak seminggu lalu,”
ucap Steven.
Tak hanya membeli tiket laga
Flexi NBL Indonesia Challenge
2011, mereka berburu pernak-pernik basket produksi PT DBL
Indonesia. Tak hanya itu, mereka
bisa melihat langsung Kantor
PT DBL Indonesia yang ada di
Graha Pena lantai 20. Steven dan
Devid terkagum-kagum saat
melihat berbagai memorabilia
dari para pemain NBA yang dipajang di kantor itu. Salah satunya
adalah sepatu Dikembe Mutombo
yang berukuran besar.
”Ini sepatu terbesar yang pernah
saya lihat. Selama ini saya hanya
pernah melihat yang terbesar
ukurannya 46. Ini juga kantor
olahraga terbagus yang pernah
saya masuki,” ungkap Devid.
Mereka juga berbincang langsung dengan Commissioner NBL
Indonesia Azrul Ananda. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Steven dan Devid untuk ”menyentil” Azrul agar menyelenggarakan
pertandingan basket berkualitas
di Papua Barat. Tantangan itu langsung dijawab oleh Azrul.
”Kami sudah mengadakan DBL
di Jayapura. Berarti sudah setengah jalan untuk sekalian menggelarnya di Papua Barat. Selain
Papua, sudah banyak yang minta
untuk diadakan kompetisi DBL.
Di antaranya adalah Maluku,” ungkap Azrul. (ru/vem/nur/c10/ca)
Story Provided by Jawa Pos