Klinik bermain basket yang diselenggarakan di lapangan basket Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Jakarta kemarin pagi (21/6) benar-benar meriah. Sebanyak 64 remaja asyik menerima materi dari wakil USA Legends dan NBL Selection Team.
Para peserta klinik adalah siswa dari empat SMA di Jakarta serta penghuni Panti Asuhan Pondok Taruna Cilangkap. Mereka dilatih Cedric Ceballos, Voshon Lenard, Ike Nwankwo, dan Eric Rohwer, plus pelatih USA Legends Bob Jones.
Dari NBL Indonesia, ada I Made ”Lolik” Sudiadnyana, Agustinus Indrajaya, Bima Rizky, Rachmad Febri Utomo, Vavories Palopo, dan Evin Istianto. Ada pula pelatih Nathaniel Canson dan Risdianto Roeslan.
Para remaja itu diajari beberapa teknik fundamental. Misalnya, shooting, dribbling, dan passing. Suasana kian meriah saat Dubes AS Scot Marciel adu menembak bersama tim remaja yang dipandu Voshon Lenard.
Karena kelompoknya kalah, Marciel harus rela ikut push-up sebanyak sepuluh kali di bawah panasnya sinar matahari!
”Kami mengucapkan terima kasih kepada DBL Indonesia (penyelenggara NBL Indonesia, Red) yang sudah menghadirkan USA Legends. Para legenda ini bisa mengajarkan kerja sama dan kedisiplinan,” kata Marciel.
Ceballos sendiri berharap agar kehadiran tim USA Legends bisa memberikan inspirasi bagi para remaja Indonesia untuk bekerja keras saat berlatih. Sebab, itu bukan hanya membantu dalam permainan basket, tetapi ju ga berbagai aspek kehidupan.
”Basket telah membantu kami bertemu orang-orang terkenal dan menjadi terkenal. Kalian harus saling membantu agar kelak bisa menjadi lebih baik dan membantu orang lain jadi lebih baik,” tuturnya.
Salah seorang peserta klinik, Irfan Rhapsodi Wijaksana, menyatakan sangat senang dengan kegiatan tersebut. Meskipun, remaja berkaca mata itu sebenarnya tak mengenal para legenda tersebut.
”Saya senangnya sama Michael Jordan dan Denny Sumargo. Tapi, pengalaman ini sangat berharga buat saya,” tegas siswa SMA Izada itu. (ru/nur/c8)