nblindonesia.com - 03 Jun 2011
Ini Merupakan Pilihan Sulit
Pelatih dalam Menentukan Tim Inti

Staf pelatih tim nasional basket putra proyeksi SEA Games XXVI bergerak cepat. Dipimpin Rastafari Horongbala, mereka langsung mengeliminasi tiga pemain dari pelatnas sepulang dari training center di Australia Rabu malam (1/6). I Made ’’Lolik’’ Sudiadnyana, Pringgo Regowo, dan Rachmad Febri Utomo terpaksa hengkang dari timnas. Apa alasan Rastafari menge-cut tiga pemain itu dan bagaimana persiapan timnas menjelang SEA Games? Berikut wawancara Jawa Pos dengan pria yang juga pelatih kepala Pelita Jaya Esia Jakarta itu.

Apa pertimbangan utama pencoretan tiga pemain itu?
Banyak. Namun, yang utama adalah kuota yang mewajibkan kami hanya membawa 15 pemain di SEA Games. Jujur, ini pilihan sulit. Tapi, kami mendapatkan banyak masukan dari pelatih NBA dan WBA (World Basketball Academy, Australia).

Berarti, tim inti bisa dikatakan sudah terbentuk, sudah fixed?
Sampai sejauh ini memang bisa dikatakan begitu. Namun, saya menolak dikatakan mencoret. Ini hanya cadangan. Mereka sewaktu-waktu bisa menggantikan yang ada di dalam. Kita lihat saja perkembangannya seperti apa.

Lolik dkk bisa kembali masuk ke timnas hanya kalau ada yang cedera?
Tidak juga. Dalam perjalanannya, bisa juga saya mencoret pemain yang tidak menerapkan disiplin. Tidak melaksanakan aturan yang saya terapkan. Misalnya, masalah latihan dan makanan. Apa gunanya membawa pemain yang semau gue, toh skill pemain juga tidak jauh-jauh amat.

Soal Lolik, dia MVP NBL 2010- 2011, mengapa sampai dicoret?
Saya tahu Lolik pemain hebat. Dia MVP. Soal skill, tidak ada yang meragukan. Tapi, saya menerima masukan dari banyak pihak, termasuk Eric (Eric Hughes, assistant coach Toronto Raptors dan koordinator IDC 2011). Pertama, yang tidak bisa dimungkiri, masalah umur. Kedua, jujur saya bilang, Lolik lamban menerima sistem. Memang saya maklum. Selama bertahun-tahun sejak di Bhinneka, sistemlah yang mengikuti cara main dia.

Soal Febri dan Pringgo?
Dua pemain itu saya lihatnya per posisi. Untuk Febri, memang posisinya agak tanggung. Antara posisi satu (point guard) ataukah dua (shooting guard). Di CLS kan dia memang pindah-pindah. Ini yang mungkin membuat posisinya tidak fixed. Lagian di posisi satu ada Faisal (J. Achmad) dan Mario (Wuysang). Sedangkan posisi dua ada Dimas (Aryo Dewanto) dan Xaverius (Prawiro). Untuk Pringgo, mungkin karena masih pertama masuk timnas, masih agak labil.

Jadi, 15 pemain ini memang bagi staf pelatih sudah ideal?
Bisa dikatakan begitu. Waktu persiapan kami pendek. Saya tidak bisa berjudi. Jadi, yang pasti-pasti saja.

Test case pertama timnas di SEABA Championship 23–26 Juni nanti. Kira-kira seperti apa kondisinya?
Kami realistis saja. Terpenting, lolos dulu ke kejuaraan FIBA Asia. Posisi tiga besar sudah bagus. Kejuaraan itu akan menjadi pelajaran. Apakah kami akan ambil kemenangan lawan Filipina, Malaysia, atau Singapura? Kami bertekad sebaik-baiknya. Tapi, tim tidak akan mengeluarkan semua peluru yang dimiliki. Nanti di SEA Games saja puncaknya.

Persiapan menjelang SEA Games tentu semakin berat, bagimana situasinya?
Memang benar. Juli kami akan di bantu WBA lagi. Saya berharap agar pelatih Perth Wildcats Rob Beveridge atau asistennya, Shawn Dennis, yang datang. Agar mereka bisa melihat lebih banyak. Kami memang diberi target oleh mereka. Saya terima kasih sudah di bantu dan semoga bisa memenuhi target itu. Apalagi, Oktober kami menjalani TC ke Australia lagi. Semoga saja hasilnya maksimal. (nur/c10/diq)


seaba

22nd FIBA ASIA U18 CHAMPIONSHIP FOR MEN
Ulan Bator, Mongolia
17-26 Agustus 2012

Official site ulaanbaatar2012.fibaasia.net

PREVIOUS TOURNAMENT

seaba

8th SEABA U18
CHAMPIONSHIP FOR MEN

Singapore, 26-30 Juni 2012
RESULTS
INDONESIA 81
MALAYSIA 73
INDONESIA 54
SINGAPORE 43
INDONESIA 78
LAOS 31
INDONESIA 57
PHILIPINES 81
Tim Nasional Muda Indonesia menduduki peringkat kedua dan lolos ke 22nd FIBA Asia U18 Championship, di Ulan Bator, Mongolia
 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.