Para pemain tim nasional (timnas) basket putra proyeksi SEA Games XXVI mengaku mengalami progres signifikan selama menjalani training center (TC) di Perth, Australia. Tujuh hari di Negeri Kanguru –julukan Australia– membuat sejumlah kekurangan tertutupi.

Asisten Pelatih Timnas Fictor "Ito" Roring menyatakan, program latihan bersama World Basketball Academy (WBA) Australia yang dikomandani Andrew Vlahov merupakan hal yang sangat berat. Para pemain dituntut untuk tetap fit dalam menjalani dril-dril yang dijadwalkan.

Tiap hari mereka melakoni dua sesi latihan pada pagi dan sore. Waktunya pukul 09.30–16.00 waktu setempat, dipotong makan siang selama sejam. Itu bertambah berat karena malam hari kedua dan ketiga pemain harus melakoni latih tanding melawan tim kuat asal State Basketball League (SBL) WA (Liga tertinggi di Australia Barat). Hasilnya, timnas dua kali kalah oleh Wanneroo Wolves dan Willetton Tigers.

Selama berada di Perth, para pemain hanya ’’libur’’ sehari. Selebihnya, fisik Romy Chandra dkk terus ditempa secara keras dan bertubi-tubi. ’’Itu luar biasa. Banyak sekali yang kami dapatkan. Memang latihannya berat sekali. Meski demikian, tim sangat enjoy. Inilah yang membuat kami tidak lelah,’’ ungkap Ito saat dihubungi Jawa Pos tadi malam (29/5).

Malam ini waktu setempat (30/5) timnas melakoni uji tanding terakhir. Tim yang mereka hadapi sangat berat, yakni juara SBL Lakeside Lightning. Menurut Ito, banyak sekali evaluasi yang dilakukan dalam dua kali uji tanding terakhir. Selain itu, tim pelatih melihat bahwa pemain mengalami perkembangan. Terutama dari segi fisik, mental, dan team building.

’’Semoga hasilnya bisa terlihat pada SEA Games mendatang. Kalau di SEA Games tidak menunjukkan penampilan baik, misalnya, percuma saja kami mengalami perkembangan selama berada di sini,’’ papar Ito.

Pelatih Satria Muda Britama Jakarta tersebut mengungkapkan sangat terkesan dengan cara pelatih Australia dalam memberikan materi. Terutama dengan hadirnya head coach Perth Wildcats Rob Beveridge. Kehadiran Rob, bagi Ito, merupakan keuntungan. Banyak pelajaran baru yang diambil.

’’Saya sangat terkesan. Terutama soal metode dan filosofi latihan mereka. Memang banyak sekali hambatan selama di sini. Terutama udara yang dingin. Meski begitu, kami nikmatin saja,’’ katanya. (nur/c12/diq)