Tim nasional basket Indonesia harus bekerja keras untuk memperbaiki kelemahan menjelang SEA Games XXVI November mendatang. Pada uji tanding kedua tadi malam (25/5), timnas kembali takluk atas tim State Basketball League Western Autralia (liga tertinggi di Australia Barat) Willetton Tigers 62-70 di gedung basket Willetton.

Ini merupakan kekalahan kedua timnas. Sehari sebelumnya, Romy Chandra dkk kalah tipis atas tim peringkat 3 SBL Wanneroo Wolves dengan skor 77-81.

Meski kalah, asisten manajer timnas Andiko Ardi Purnomo tidak berkecil hati. Sebab, anak asuh Rastafari Horongbala tersebut belum menemukan kekompakan. Acuannya adalah waktu berkumpul yang sangat sedikit.

"Memang tim belum sepenuhnya jadi, apalagi lawan pakai import player," kata Andiko saat dihubungi Jawa Pos.

Pria yang juga team president Pelita Jaya Esia Jakarta itu menambahkan, walau kalah, pemain timnas memperoleh pengalaman sangat berharga. Dua tim asal SBL itu memberi pelajaran penting bagaimana seharusnya bertanding. Terutama memperkuat sistem pertahanan (defense).

"Kami memang sengaja memilih lawan yang bagus. Kami sekarang mencoba banyak pemain yang berbeda. Susunan starter juga berubah-ubah. Kami akan mencari yang terbaik selama di sini," ucapnya.

Di sisi lain, pada training camp (TC) hari ketiga, timnas tetap mendapat porsi latihan sangat berat dari tim pelatih World Basketball Academy (WBA) Australia. Tim pelatih yang dipimpin Andrew Vlahov itu masih menitikberatkan latihan fisik pada pagi dan siang. Latihan menekankan pada drill-drill basket yang benar-benar menggedor daya tahan tubuh.

Latihan berlangsung dua sesi, yakni pukul 09.30 sampai 11.30 waktu setempat. Sesi sore mulai pukul 14.00 hingga 15.30. Selain Vlahov, head coach Perth Wildcats Rob Beveridge juga ikut andil dalam sesi latihan timnas.

Andiko menuturkan, walau sangat menguras fisik, para pemain terus bersemangat. Apalagi, fasilitas WA Basketball Stadium sangat bagus. Kompleks olahraga itu merupakan salah satu yang terbaik di dunia.

"Dengan fasilitas yang baik pemain juga maksimal. Mereka tidak takut melakukan aksi-aksi. Lantainya bagus hingga potensi cedera juga kecil," tegasnya. (nur/c2/diq)