Training center di Perth, Australia, memberikan tantangan tersendiri bagi timnas basket Indonesia proyeksi SEA Games 2011. Selain harus berjuang keras menjalani latihan, mereka mesti berperang melawan hawa dingin yang menusuk tulang.

Suhu di Perth memang termasuk dingin untuk masyarakat Indonesia. Situs Australian Government Bureau of Meteorology menyebutkan, suhu di Perth hari-hari ini mencapai 12 derajat Celsius. Tak heran, Andy ”Batam” Poedjakesuma dkk harus menjalani latihan dengan kaus lengan panjang.

”Karena suhunya memang dingin, keringat juga nggak banyak yang keluar. Tapi, sejauh ini anak-anak tak mengalami masalah apa-apa dengan perbedaan suhu tersebut,” terang Andiko Ardi Purnomo, asisten manajer timnas, saat dihubungi Jawa Pos tadi malam (23/5).

Jika masalah suhu tak menjadi kendala, tidak demikian problem makanan. Para pemain timnas kesulitan mendapatkan nasi. Mereka pun harus melahap makanan ala Barat, seperti steak. Untung, banyak masyarakat Indonesia yang bersedia membantu kesulitan tersebut. Di antaranya adalah kolega keluarga Ary Chandra, salah seorang penggawa timnas.

”Selain itu, ada yang membantu kesulitan anak-anak tentang pulsa yang murah. Kami berterima kasih kepada mereka,” ungkap Andiko yang juga team president Pelita Jaya Esia Jakarta.

Di sisi lain, latihan perdana kemarin menjadi ajang bagi World Basketball Academy Australia untuk menguji ketahanan fisik para pemain timnas. Materi yang diberikan tak jauh-jauh dari latihan fisik. Di antaranya adalah tes lompat dan sprint.

Meski baru menjalani latihan perdana, kemampuan para pemain bakal langsung diuji. Hari ini (24/5) mereka bakal melakoni laga menghadapi peringkat ketiga State Basketball League Wanneroo Wolves. (ru/c9/ca)