Pelaksanaan degradasi di pelatnas basket putra proyeksi SEA Games XXVI/2011 tinggal menghitung hari. Menurut rencana, agenda penciutan tim tersebut diumumkan Senin mendatang (2/5) meski awalnya jajaran pelatih bermaksud melakukan degradasi hari ini (30/5).

’’Jajaran pelatih masih melakukan rapat dengan manajemen dan PB Perbasi. Jadi, degradasi akan diumumkan Senin nanti,’’ terang Fictor Gideon Roring, asisten pelatih timnas, setelah sesi internal game di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, tadi malam (29/4).

Kendati demikian, semua pemain optimistis terpilih menjadi bagian dari pelatnas ’’jilid kedua’’. Para penggawa timnas yakin tidak termasuk satu di antara enam pemain yang bakal terdegradasi. Termasuk para pemain yang baru kali pertama dipanggil menjalani training center (TC) SEA Games.

’’Saya selalu optimistis. Pokoknya, tunjukkan kemampuan terbaik. Semuanya bergantung pada pelatih,’’ kata small forward asal Cahaya Lestari Surabaya (CLS) Knights, Rachmad Febri Utomo.

Point guard Mario Gerungan juga tidak takut bersaing dengan pemain-pemain yang jauh lebih berpengalaman. Di posisi point guard, bercokol nama-nama beken. Yakni, Mario Wuysang, Faisal Julius Achmad, serta Kelly Purwanto. Dibandingkan dengan tiga pemain itu, penggawa Dell Aspac Jakarta tersebut jelas bukan siapa-siapa. Itu adalah kali pertama dia bisa merasakan TC di timnas.

’’Kalau memang tidak terpilih, saya mendapatkan banyak pelajaran selama di TC. Saingan memang berat. Hanya usaha esktrakeras yang menjadi modal saya agar terpilih,’’ tutur Gerungan.

Pelatih kepala pelatnas Rastafari Horongbala menyatakan senang dengan sikap optimistis anak asuhnya. Menurut dia, sikap seperti itu akan membuat tim menjadi kuat. ’’Pemain itu harus percaya diri. Sedikit-sedikit minder malah nggak bagus,’’ katanya.

Lelaki yang juga pelatih Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta tersebut mengungkapkan masih mengalami kesulitan untuk menentukan enam pemain yang bakal didegradasi. ’’Banyak pertimbangan yang harus dilakukan. Karena itu, kami tidak boleh mengambil keputusan tersebut dengan gegabah,’’ terang mantan arsitek Garuda Bandung itu.

Sesi internal game berlangsung seru. Tim Hijau yang diperkuat Mario Gerungan, Ary Chandra, Andy ’’Batam’’ Poedjakesuma, Romy Chandra, serta Isman Thoyib menekuk Tim Putih dengan skor 66-59.

Tim Putih dihuni Faisal Julius Achmad, Xaverius Prawiro, Amin Prihantono, Youbel Sondakh, serta Ponsianus Nyiman Indrawan. ’’Skor yang tipis menunjukkan bahwa mereka tidak mau kalah. Pemain harus memiliki mental tidak mau kalah seperti itu,’’ kata Rastafari. (ru/c12/aww)