Kenyataan pahit harus diterima Youbel Sondakh. Small forward Satria Muda (SM) Britama itu harus meninggalkan pelatnas proyeksi SEA Games 2011 selama tiga minggu ke depan. Itu seiring dengan cedera lutut kiri yang dialaminya.

”Sebenarnya, cedera ini terjadi sejak NBL Indonesia belum dimulai. Kata dokter, saya memang harus istirahat. Sebab, kalau dipaksakan, cederanya bisa bertambah parah,” jelas pemain kelahiran 19 Agustus 1984 tersebut.

Youbel baru bergabung ke pelatnas setelah timnas kembali dari program character building di markas Kopassus, Batujajar, Jabar, pada 28 Maret–10 April mendatang. Saat para pemain lain bergulat di markas Kopassus, Youbel bakal berkonsentrasi untuk memulihkan lutut.

Meski absen cukup lama, Youbel tak langsung dicoret. Pelatih kepala Rastafari Horongbala menyatakan, Youbel masih berpeluang untuk kembali menghuni pelatnas. Syaratnya, pemain asli Manado itu bisa mengejar ketertinggalan dari para pemain lainnya.

”Kalau tak bisa mengejar, dia akan kami coret. Tetapi, kalau bisa, dia tetap berada di pelatnas. Semua tergantung pada pemain itu sendiri. Lagi pula, selama tiga minggu ke depan kan belum ada keputusan pencoretan,” terang Rastafari.

Rastafari menambahkan, timnas tetap dihuni para pemain terbaik. Artinya, para pemain yang menjalani pelatnas bisa saja tergusur jika memang tak menunjukkan perkembangan berarti.

”Kalau setelah sembuh Youbel bisa lebih bagus da ripada pemain yang tidak cedera, tentu dia tetap ada di timnas,” ucap Rastafari.

Youbel menyadari hal tersebut. Karena itu, dia berjanji berlatih ekstrakeras untuk mengejar ketertinggalan itu. Sisa waktu yang ada dianggap masih cukup untuk mengembalikan performanya.

”Kalau sekarang saya tetap bandel untuk bergabung di timnas, sudah pasti saya tidak bisa menyerap program dengan baik. Sebab, kondisi saya memang tidak baik. Kalau sama-sama fit, saya tentu bisa bersaing dengan mereka,” tegas Youbel. (ru/c8/diq