TIM nasional basket putra mulai menjalani pemusatan latihan menuju SEA Games XXVIII/2015 Singapura. Kemarin (16/12), di antara 23 pemain yang dipanggil, 16 orang mengikuti latihan perdana diawasi langsung oleh pelatih timnas Fictor Gideon Roring di Hall Basket Senayan, Jakarta.
Latihan dilakukan dua kali. Yakni, pagi dan sore. Pada pagi hari, latihan berdurasi tiga jam mulai pukul 8.00. Sore hari pemain menjalani latihan dua jam mulai pukul 17.00. Materi latihan lebih difokuskan kepada penguatan fundamental basket. Scrimmage game hanya dilakukan 30 menit pada sesi terakhir.
Coach Ito -sapaan Fictor Gideon Roring- mengatakan sangat puas terhadap 16 pemain yang telah bergabung. Antusiasme dan disiplin tinggi yang ditunjukkan Mario Wuysang dkk membuat dia yakin bahwa hasil di SEA Games tahun depan lebih baik.
''Yang saya butuhkan adalah pemain yang militan di lapangan. Saya yakin itu harus ditumbuhkan kepada semua pemain ketika bermain untuk timnas. Karena itu, saya bentuk dulu spirit bertarung mereka,'' sebut Coach Ito setelah latihan.
Eks pelatih Satria Muda Britama itu menginginkan anak asuhnya tampil agresif di multievent dua tahunan terbesar di Asia Tenggara tersebut. Semangat itu meluntur berbarengan dengan kegagalan timnas basket putra meraih medali di SEA Games XXVII/2013 Myanmar.
Nah, rencananya, skuad timnas basket melakukan tambal sulam hingga Maret mendatang. Memang, semula terdapat 26 nama yang dipanggil. Namun, tiga pemain mengundurkan diri. Yakni, Dimas Aryo Dewanto (Pelita Jaya Jakarta), Yanuar Dwi Priasmoro (Bimasakti Malang), dan Andrew Maniagasi (tim Papua Barat di kejurnas KU-18).
Selain itu, terdapat tiga pemain yang absen hingga ASEAN University Games di Palembang selesai 20 Desember mendatang. Yakni, Andakara Prastawa Dhyaksa (Aspac Jakarta), Adhi Pratama (Pelita Jaya Jakarta), dan Kristian Liem (Aspac Jakarta).
Sedangkan Hardianus (Satria Muda Jakarta) dan Vamiga Michel (Satria Muda Jakarta) izin dengan alasan pendidikan. Lalu, Ebrahim Enguio Lopez (Aspac Jakarta) pulang ke Filipina untuk urusan keluarga.
Salah seorang pemain senior asal Hangtuah Sumsel Andrie Ekayana mengatakan, gaya kepelatihan Coach Ito sangat mengena. Pada hari pertama, semua pemain diminta untuk menunjukkan antusias dan disiplin tinggi.
''Ini dilakukan karena dia berpengalaman menjadi pemain dan pelatih. Jadi, tahu banget dengan kondisi di lapangan yang harus bagaimana. Saya bersyukur diberi kesempatan berlatih bersama pemain-pemain terbaik di Indonesia,'' tutur Yayan -sapaan akrab Andrie Ekayana. (dra/c4/ady)
Story Provided by Jawa Pos