JAKARTA - Tim nasional basket putra Indonesia melakukan pemantapan sebelum turun di SEA Games 2013 Myanmar pada Desember mendatang. Timnas melakukan training camp (TC) ke Filipina mulai besok (26/8) hingga 31 Agustus mendatang.
Timnas yang berkekuatan 13 pemain itu bertolak ke Manila pagi ini. Di Filipina, timnas dijadwalkan menjalani lima kali pertandingan. Semua game akan dimainkan di lapangan basket UE Red Warriors, milik tim kampus University of the East, Manila.
Pelatih timnas basket putra Tjetjep Firmansyah menyatakan cukup gembira dengan komposisi lawan yang hendak dihadapi Indonesia. Tim-tim kampus Filipina memang memiliki kualitas yang sangat baik. Tidak mudah mengalahkan mereka walaupun Indonesia berstatus timnas.
Ingat, pada SEA Games 2011, tulang punggung timnas Filipina berasal dari pemain kampus. Entah itu yang berlaga di UAAP (University Athletic Association of the Philippines) maupun NCAA (National Collegiate Athletic Association).
''Kami bertujuan menambah pengalaman. Juga untuk melihat perkembangan permainan kami,'' ucap Tjetjep kemarin (24/8).
Sebelum ke Filipina, timnas sudah menjalani lima kali pertandingan persahabatan dengan tim-tim National Basketball League (NBL) Indonesia. Termasuk melawan juara musim lalu, Dell Aspac Jakarta. Hasilnya, timnas menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan.
Menurut Tjetjep, timnya sudah cukup kompak. Chemistry yang terjalin sudah kuat. Sekarang pekerjaan yang hendak dituntaskan ialah menyempurnakan defense.
''Hingga kini, defense kami masih 50 persen. Pemain melakukan cara defense sendiri. Saya menginginkan mereka memahami apa mau saya. Terutama dalam defense tim man-to-man marking maupun zone defense,'' tegas mantan pelatih Aspac itu.
Setelah dari Filipina, timnas turun dalam Islamic Solidarity Games pada 14 September hingga 1 Oktober mendatang. Usai berlaga dalam turnamen itu, Tjetjep akan mencoret satu pemain untuk memantapkan tim menjadi 12 orang.
Di sisi lain, Tjetjep menunjuk Rachmad Febri Utomo sebagai kapten tim. Bintang CLS Knights Surabaya itu, kata Tjetjep, memiliki syarat yang sangat layak untuk menjadi seorang pemimpin.
''Dia bisa ngomong (berkomunikasi) dengan pemain lainnya. Febri juga memiliki sifat kepemimpinan. Apa yang saya mau, bisa bantu dia aplikasikan di lapangan. Apalagi, dia juga pemain senior,'' tegas Tjetjep. (nur/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos