|
nblindonesia.com - 27 Aug 2012
Lalui Siksaan, Tiongkok Juara
Wang Zhelin Pahlawan Kalahkan Korea Selatan
Tiongkok masih menjadi yang terbaik di Asia. Tadi malam (26/8) mereka merebut gelar juara kesepuluh di FIBA Asia U-18 Championship. Dalam final edisi ke-22 tersebut, mereka menang 93-91 atas Korea Selatan di Buyant-Ukhaa Arena, Ulan Bator, Mongolia. Melihat skor pertandingan, jelas terlihat betapa sulit Tiongkok merebut gelar juara. Bahkan, kalau saja Korsel tidak membuat banyak kesalahan pada akhir pertandingan, dominasi Tiongkok seharusnya bisa dipatahkan. Tiongkok yang tertinggal 13 poin pada awal kuarter empat, tampaknya, tidak akan bisa mengejar. Strategi pelatih Wang Huaiyu yang memasang menara kembar Wang Zhelin (215 cm) dan Zhou Qi (217 cm) tidak berhasil baik. Center Korsel bertinggi 206 cm, Lee Jong-hyun, mampu melakukan defense dengan baik. Wang dan Zhou sering ter lihat frustrasi menghadapi agresivitas Lee yang kemarin men cetak 24 poin. Sayang, kemenangan yang sudah ada di depan mata itu harus buyar akibat begitu banyak nya turnover yang di lakukan pe main Korsel pada me nit-menit akhir pertandingan. Tiongkok berhasil menyamakan keduduk an 91-91 lewat tembakan tiga angka Wang Zhelin saat per tandingan kurang 17 detik. Saat pertan dingan sisa kurang dari 10 detik, point guard Korsel Gibe om Cheon melakukan kesa lahan five second violation. Dia terlalu lama menahan bola saat hendak melakukan inbound pass. Bola pun untuk Tiongkok. Dua poin dari layup Gao Shang memastikan kemenangan Tiongkok. ”Kemenangan ini terasa sangat luar biasa. Kami mengalami siksaan yang luar biasa sepanjang pertandingan. Korsel bermain sangat baik. Kami beruntung bisa meman faatkan peluang yang begitu kecil untuk menang,” ucap Wang Huai yu, pelatih Tiongkok. ”Saya kira pemain terbaik kami di final dan seluruh pertandingan adalah Wang (Zhelin, Red). Dia luar biasa dalam defense, offense, bahkan melakukan tembakan tiga angka. Saya kira, di masa depan dia bisa bermain di NBA,” imbuh nya. Dalam laga kemarin, Wang memang menjadi pemain paling bersinar dengan torehan doubledouble 30 poin dan 15 rebound. Kemudian, Gao Shang menambahkan 28 angka untuk tim nya. ”Banyak orang bilang saya mempersiapkan tim ini untuk Olimpiade 2020. Itu sama sekali tidak benar karena masih sangat lama. Kami hanya fokus ke Kejuaraan Dunia U-19 tahun depan,” tegas Wang. Sementara itu, pelatih Korsel Kim Young-rae tidak bisa menyembunyikan kesedihan dan kemarahannya. Dia merasa hukuman lima detik yang diberikan wasit tersebut salah besar. ”Itu terlalu cepat. Itu tidak five seconds. Ayo, ini pertandingan final. Saya kira wasit merusak semuanya,” katanya. ”Namun, kami akan tetap berlatih keras jelang kejuaraan dunia tahun depan. Kami akan bangkit dan mencoba memberikan yang terbaik di Praha (Republik Ceko, Red) tahun depan,” imbuhnya. Kejuaraan Dunia U-19 akan dilangsungkan pada Juni tahun depan di Praha, Republik Ceko. Selain Tiongkok dan Korsel, Asia akan diwakili Iran yang menempati peringkat ketiga. Dalam pertandingan sebelumnya, Iran mengalahkan Jepang 87-83. Sementara itu, Taiwan memenangi partai perebutan peringkat kelima dengan skor 89-85 atas Filipina. (*/c14/ang)
Story Provided by Jawa Pos
22nd FIBA ASIA U18 CHAMPIONSHIP FOR MEN
Ulan Bator, Mongolia 17-26 Agustus 2012 Official site ulaanbaatar2012.fibaasia.net PREVIOUS TOURNAMENT
8th SEABA U18
CHAMPIONSHIP FOR MEN Singapore, 26-30 Juni 2012
RESULTS
Tim Nasional Muda Indonesia menduduki peringkat kedua dan lolos ke 22nd FIBA Asia U18 Championship, di Ulan Bator, Mongolia
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited. |