Kejuaraan 22nd FIBA Asia U-18 di Mongolia memasuki babak knockout. Delapan tim yang lolos dari ronde kedua bertarung pada perempat final di stadion utama, Buyant-Ukhaa Arena, Ulan Bator, hari ini (24/8). Tim-tim unggulan siap menghajar lawan-lawannya.
Juara grup E sekaligus favorit juara Tiongkok diprediksi tidak akan kesulitan melewati hadangan peringkat keempat grup F Arab Saudi. Tidak hanya menang, anak asuhan pelatih Wang Huaiyu itu diyakini bakal mengandaskan Arab Saudi dengan skor telak.
Dengan lawan yang kelasnya cukup jauh di bawah, Tiongkok juga dimungkinkan menyimpan tenaga menjelang semifinal esok harinya (25/8). Di babak empat besar, lawan yang lebih berat tentu menanti. Bisa Taiwan atau Jepang.
Melihat tren beberapa pertandingan terakhir, Taiwan lebih berpeluang lolos ke semifinal. Mereka adalah salah satu tim paling hot. Terutama pasca melakukan kejutan dengan mengalahkan tim unggulan Iran melalui babak tambahan waktu alias overtime (78-77).
Asisten pelatih Taiwan Yen Hsing-su menuturkan bahwa kemenangan atas Iran membuat mental pemainnya terangkat. Lee Chia-jui dkk semakin percaya diri untuk memenuhi target minimal, yakni babak empat besar.
"Waktu melawan Iran, yang berisi banyak sekali pemain besar, saya katakan kepada para pemain untuk tidak takut melakukan rebound. Hasilnya, kami bisa menang. Melawan Jepang, kami akan semakin ngotot mengejar kemenangan," kata Hsing-su.
"Saat kalah oleh Filipina, kami belajar banyak hal. Terutama untuk memperkuat defense. Tampaknya, anak-anak sudah sangat sadar dengan kelemahan itu. Kami tidak boleh lagi lengah," imbuh mantan pemain nasional Taiwan tersebut.
Sementara itu, Filipina akan mendapat ujian superberat saat melawan Korea Selatan (Korsel). Sukses Filipina membuat kejutan dengan menundukkan Taiwan tampaknya akan sulit terulang.
Apalagi, Korsel sedang mencari pelampiasan setelah kalah dramatis oleh Tiongkok dalam pertandingan terakhir grup E lalu. "Target kami tetap mengincar posisi pertama turnamen. Tidak kedua atau ketiga. Filipina bermain dengan sangat cepat. Namun, saya kira, kami sudah punya solusi untuk menghentikan mereka," yakin pelatih Korsel Kim Young-rae.
Satu partai perempat final lainnya mempertemukan dua negara Asia Barat, yakni Iran versus Lebanon. Iran yang menjadi juara grup F itu diprediksi bisa melaju ke semifinal.
Sementara itu, tim nasional muda Indonesia akan melawan India dalam laga perdana perebutan peringkat ke-9 hingga ke-12. Kalau berhasil memetik kemenangan, Indonesia akan kembali bertanding besok (25/8), melawan pemenang laga antara Syria dan Bahrain.
Para pemain santai menghadapi pertandingan tersebut. Kemarin Jan Misael Panagan dkk menghabiskan libur satu hari dengan refreshing dan jalan-jalan ke sejumlah objek wisata penting Mongolia. Salah satunya Zaisan Memorial, sebuah tugu peringatan untuk mengenang persahabatan Mongolia dan Uni Soviet.
Setelah dari Zaisan, para pemain berkendara sejauh 45 kilometer menuju museum Genghis Khan. Terakhir, sebelum beristirahat di hotel, para pemain membeli oleh-oleh di pusat perbelanjaan Kota Ulan Bator.
"Tentu kami sangat serius menghadapi game melawan India. Kami ingin finis dengan peringkat sebaik-baiknya," ucap Nathaniel "Nath" Zeller Canson, pelatih Indonesia.
"Kekalahan melawan Arab Saudi memang menyakitkan. Namun, kadang kekalahan bisa saja terjadi. Saya tidak akan memarahi pemain. Namun, mendorong mereka untuk mengakhiri turnamen ini dengan hasil sebaik-baiknya," imbuhnya. (*/c11/ang)
Story Provided by Jawa Pos