TIONGKOK dan Iran diprediksi banyak kalangan akan bertemu di grand final 22nd FIBA Asia U18, Mongolia. Kalau melihat perjalanan kedua tim di ronde pertama sejauh ini, bisa jadi ramalan tersebut akan menjadi kenyataan.

Di grup A, Tiongkok merajalela dengan membabat habis lawan di tiga pertandingan. Pada laga terakhir ronde pertama kemarin (19/8), Wang Zhelin dkk menekuk Lebanon 96-74 di Central Sport Hall, Ulan Bator. Sebelumnya sang juara bertahan juga menang telak atas Hongkong dan India.

Meski kalah, Lebanon tetap maju ke ronde kedua dengan status runner-up grup A. India menjadi tim ketiga dari grup A yang melangkah ke ronde kedua. Pada pertandingan do or die melawan Hongkong, India menang 77-68.

 Pada ronde kedua, tiga tim tersebut akan bergabung di grup E bersama tim-tim dari grup B. Antara lain, juara grup B Korea Selatan, Syria (runner-up), dan Jepang (peringkat ketiga).

Sementara itu, Iran juga menyapu bersih semua kemenangan di grup D. Bertanding di Buyant-Ukhaa Arena, Iran memukul Filipina dengan skor 93-72. Walau kalah, Filipina juga melaju ke ronde kedua dengan status runner-up grup. Kalau skenario lancar, dua tim juara grup tersebut bisa bertemu di babak final.

Pelatih Iran Mehran Hatami menegaskan, meski menyapu bersih semua kemenangan, dirinya sejatinya tidak puas. Bagi dia, Sajjad Mashayekhi dkk terlalu lembek di bawah ring. Itu membuat Filipina sempat menyulitkan pada dua kuarter awal. Terutama lewat permainan cepat.

”Target kami memang bisa melangkah ke final. Namun, banyak hal yang harus kami perbaiki,” kata Hatami. ”Melawan Filipina, kami menang karena fisik pemain kami lebih besar. Namun, tim ini akan bermasalah jika menghadapi lawan yang juga sama-sama besar,” tandasnya. (*/c10/diq)

Story Provided by Jawa Pos