Pelatih Tiba Dahulu
KEJUARAAN 22nd FIBA Asia U-18 berlangsung
di Ulan Bator, Mongolia, mulai besok (17/8).
Ke marin (15/8), skuad
Me rah Putih tiba di Mongo
lia dalam dua ke lompok.
Di siang hari, lebih
dulu mendarat Head Coach
Tim nas Muda Nathaniel
”Nath” Canson bersama
sang istri, Teresita Yap Canson.
Azrul Ananda, CEO Timnas Muda, juga
bareng sang pelatih. Plus ofisial dari PT Deteksi
Basket Lintas (DBL) Indonesia, Donny Rahardian.
Timnas Muda akan langsung menghadapi lawan terberat di grup C, Taiwan, pada laga perdana Kejuaraan 22nd FIBA Asia U-18 besok (17/8). Selain teknik dan taktik permainan, hal terpenting menjelang laga keras di Ulan Bator, Mongolia, tersebut adalah menjaga kondisi fisik. Tubuh yang bugar menjadi perhatian utama tim pelatih dan manajemen. Sebab, perjalanan dari Surabaya menuju Ulan Bator cukup panjang dan melelahkan.
Jan Misael Panagan dkk berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, pada Selasa (14/8) pukul 10.00. Meski begitu, rombongan pemain dan ofisial tim sudah berada di bandara sejak pukul 06.00 untuk mengurus banyak detail sebelum terbang.
Sebelum menuju ke Ulan Bator, Timnas Muda harus melakukan dua kali transit yang memakan waktu belasan jam. Pertama di Bandara Changi, Singapura, selanjutnya ke Bandara Incheon, Korea Selatan (Korsel).
Menumpang pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 1046, Timnas Muda tiba pukul 12.30 waktu Singapura. Sebelum melakukan penerbangan ke Seoul, rombongan harus melakukan transit selama 12 jam.
Timnas Muda tidak langsung beristirahat. Rombongan malah berjalan-jalan di Kota Singa. Dengan menumpang mass rapid transit (MRT), kereta bawah tanah Singapura, 12 pemain Timnas Muda berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan Changi City Poin. Pemain dan ofisial yang beragama Islam juga melakukan buka puasa di mal itu.
Setelah puas berjalan-jalan, pada malam harinya rombongan kembali menuju bandara dan menunggu keberangkatan pesawat Korean Air nomor penerbangan KE 8867 yang membawa mereka Seoul pada pukul 01.00.
'Di pesawat, saya mengusahakan tidur dan cukup nyenyak tidurnya,' kata forward Juan Laurent Kokodiputra.
Timnas Muda mendarat ke Bandara Incheon pada pukul 08.30 waktu Korsel. Kali ini para pemain tidak diajak jalan-jalan. Mereka beristirahat total di Incheon Airport Transit Hotel selama 13,5 jam.
'Karena belum ada latihan dan pertandingan, saya memutuskan untuk tetap berpuasa. Apalagi, selama di Korea kami hanya beristirahat,' timpal guard Katon Adjie Baskoro.
Asisten Manajer Timnas Muda Puji Agus Santoso mengatakan, pihaknya memang sengaja membuat pemain 'capek' selama di Singapura. Tujuannya, mereka bisa beristirahat di Seoul. Sebab, pada malam harinya Timnas Muda langsung berangkat ke Mongolia. Kembali menumpang pesawat Korean Air, Timnas Muda mendarat di Mongolia dini hari tadi.
'Dengan begitu, saat sampai di Ulan Bator, para pemain bisa kembali beristirahat. Besoknya, mereka akan fit dalam menghadapi pertandingan,' ucap Puji.
Asisten pelatih timnas Johannis Winar yang memimpin tim ke Mongolia (head coach Nathaniel Canson, menggunakan pesawat lain) mengatakan, tindakan manajemen tim sudah benar. 'Karena itu, saat tiba di sini (Seoul, Red), saya menyuruh para pemain langsung tidur,' tuturnya.
Timnas Muda yang dikelola oleh DBL Indonesia dan Perbasi memiliki waktu istirahat sehari di Ulan Bator. Besoknya, tim yang sudah absen 17 tahun dari ajang junior paling bergengsi di Asia tersebut akan habis-habisan melawan Taiwan. Laga itu tidak mudah. Pada ajang yang sama dua tahun lalu, negeri yang bernama lain China Taipei itu menempati peringkat ketiga. Ganjarannya, mereka berhak tampil di Kejuaraan Dunia U-19 2011 di Latvia.
Di peringkat junior dunia pun Timnas Muda kalah jauh. Saat ini Taiwan menempati posisi ke-33 dunia, sedangkan Timnas Muda di peringkat ke-70 dunia.
'Namun, kami tidak gentar dengan nama besar Taiwan. Kami siap memberikan yang terbaik,' tegas Ahang - panggilan akrab Johannis Winar. Di grup C, selain Taiwan, Indonesia akan berhadapan dengan Bahrain dan tuan Rumah Mongolia. (*/c8/diq)
Story Provided by Jawa Pos