Pertandingan pertama sebagai tim memberikan evaluasi berharga mahal bagi tim putra dan putri DBL Indonesia All-Star 2012. Kesatuan sebagai tim benar-benar teruji dalam masing-masing satu laga yang berlangsung di DBL Arena, Surabaya, kemarin (7/8). Tim pelatih sepakat masalah kerja sama tim jadi pekerjaan utama dalam program berikutnya.
Tim putri DBL Indonesia All-Star 2012 mendapatkan suntikan kepercayaan diri besar dari laga perdananya. Mereka menang dengan skor meyakinkan saat menghadapi tim Universitas Kristen Petra. Tim asuhan head coach Soewondo itu unggul 59-21.
Agresivitas tinggi membuat tim putri DBL Indonesia All-Star 2012 menuai keunggulan jauh di babak pertama. Variasi serangan yang dipadukan dengan kecepatan membuat Annisa Widyani dkk unggul 17-4 di kuarter pembuka. Keunggulan itu semakin lebar, 32-6, di akhir kuarter kedua.
Perlawanan UK Petra di babak kedua memberikan ujian bagi mereka. Di kuarter ketiga, perolehan poin tim putri DBL Indonesia All-Star 2012 seret, sedangkan pertahanan mereka belum solid. Di kuarter itu, tim putri DBL Indonesia All-Star 2012 cuma menambah lima poin, sedangkan lawannya sepuluh poin.
"Menang dengan skor besar tetap memperlihatkan banyak kekurangan pada tim. Terutama itu terjadi pada saat defense dan transisi dari serangan ke bertahan. Ini terjadi karena masalah team work yang belum terpenuhi," beber Soewondo.
Masalah yang sama diakui forward Kadek Pratita Citta Dewi. Pemain yang dinobatkan sebagai MVP (most valuable player) DBL Camp 2012 itu mengungkapkan setiap pemain masih mencoba memahami karakter rekan-rekannya di tim.
"Pengalaman bagus bagi kami untuk terus mendapatkan peningkatan. Defense kami kacau karena team work belum jalan. Secara umum, kami bisa menikmati pertandingan perdana sejak disatukan lagi ini," ucap Citta -sapaan karibnya.
Di pertandingan berikutnya, tim putra DBL Indonesia All-Star 2012 mendapatkan pelajaran dari Timnas Muda Indonesia yang dipersiapkan menghadapi kejuaraan 22nd FIBA Asia Under-18 Championship.
Kekalahan telak mereka dapatkan dari laga yang berlangsung lima kuarter itu. Tim putra DBL All-Star menyerah 49-82.
Hanya di kuarter keempat tim putra DBL Indonesia All-Star 2012 mampu mengimbangi perolehan poin Timnas Muda, yaitu 17-17. Tapi, karena sebelumnya sudah tertinggal jauh, di akhir kuarter itu mereka tetap ketinggalan 37-63.
"Kami kalah kompak. Laga pertama ini juga menunjukkan bahwa pertahanan anak-anak amburadul. Itu jadi pekerjaan besar kami berikutnya," terang Johanes Didik Armanto, head coach tim putra DBL Indonesia All-Star 2012.
CEO Timnas Muda Indonesia yang juga Commissioner DBL Azrul Ananda yang menyaksikan laga itu dari sisi lapangan menilai, hasil akhir objektif. Kedua tim memiliki level permainan yang berbeda. Persiapan Timnas Muda yang panjang dihadapkan pada tim DBL Indonesia All-Star 2012 yang baru menjalani laga pertama.
"Skornya bagus. Artinya, tim DBL All-Star memberikan perlawanan yang bagus melawan Timnas Muda yang jauh lebih matang dengan persiapan panjang," tutur Azrul. (ady/c8/diq)
Story Provided by Jawa Pos