Tim Nasional (Timnas) Muda optimistis menatap kejuaraan 22nd FIBA Asia Under-18 Championship di Ulan Bator, Mongolia, 17–26 Agustus mendatang. Dari drawing yang telah dilakukan, Timnas Muda bergabung di grup yang relatif lemah.

Indonesia akan berlaga di grup C melawan Taiwan, Bahrain, dan tuan rumah Mongolia. Dengan komposisi tersebut, Jan Misael Panagan dkk langsung menargetkan lolos ke babak kedua.

”Jujur, dari undiannya, saya merasa bahwa kami sedikit beruntung,” tutur Nathaniel ”Nath” Canson, head coach Timnas Muda, kemarin (28/7). Dia menegaskan, timnya mendapatkan undian bagus karena terhindar dari beberapa tim dengan tradisi basket kuat. Misalnya, juara bertahan Tiongkok, Korea Selatan (Korsel), Iran, Jepang, dan Filipina.

Memang, kalau melihat di atas kertas, bukan pekerjaan sulit bagi timnas lolos dari fase grup. Sebab, menurut aturan kompetisi, tiga tim teratas di masing-masing grup bisa melangkah ke babak kedua.

Kalau melihat petanya, lawan terkuat Indonesia adalah Taiwan. Performa negeri tersebut tersebut memang menanjak dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Kejuaraan Asia U18 2010 di Yaman, Taiwan melakukan gebrakan besar dengan menempati posisi ketiga. Mereka membekuk raksasa Asia Tenggara Filipina pada babak perempat final dengan skor telak 81-64.

Hasil itu membuat Taiwan berhak mewakili Asia pada Kejuaraan Dunia FIBA U19 World Championship 2011 di Latvia bersama juara Tiongkok dan runner-up Korsel.

Kalau Taiwan akan sangat sulit ditundukkan, tidak demikian halnya dengan Bahrain dan Mongolia. Selama ini dua tim tersebut dianggap berada di kasta bawah peta basket Asia. Bahrain terakhir lolos ke U18 FIBA Asia pada 1982 alias 30 tahun lalu. Bagi Mongolia, event tahun ini merupakan partisipasi pertama mereka sepanjang sejarah.

’’Sekarang saya akan menunggu jadwal melawan siapa kami bermain di laga pembuka. Sebab, pertandingan pertama sangat penting untuk melihat seberapa jauh kami akan melangkah,’’ kata coach of the year NBL Indonesia 2011-2012 itu. (nur/c8/diq)

Story Provided by Jawa Pos