Filipina masih menjadi yang terbaik di basket Asia Tenggara. Kemarin (30/6) mereka memastikan diri menjadi juara 8th SEABA U18 Championship di Singapura. Itu terjadi setelah dalam pertandingan terakhir mereka mengalahkan Indonesia 81-57 di Singapore Basketball Centre.
Indonesia tetap lolos ke kejuaraan FIBA Asia pada Agustus mendatang dengan predikat sebagai runner-up. Sementara itu, tiket terakhir direbut Singapura yang kemarin mengalahkan Malaysia dengan skor 75-56.
Meski kalah, Timnas Muda menunjukkan fighting spirit yang patut diacungi jempol dalam laga melawan Filipina kemarin. Pelatih Timnas Muda Nathaniel Canson menyebutkan dirinya bangga terhadap apa yang ditampilkan pemainnya. "Memang kami kalah hari ini (kemarin, Red). Namun, patut digarisbawahi, spirit anak-anak untuk terus memberikan perlawanan harus diacungi jempol," kata pelatih yang akrab disapa Coach Nath itu.
Pencapaian Timnas Muda menduduki posisi kedua di klasemen akhir juga harus diapresiasi. Bukan semata mengakhiri penantian selama 17 tahun, itu juga sukses besar mengingat persiapan yang sangat mepet. "Persiapan tim ini hanya dua bulan atau satu bulan setengah. Itu pun tak selalu komplet karena anak-anak masih harus menyelesaikan ujian sekolah. Jadi, inilah hasil terbaik yang bisa diberikan," jelas Nath.
Sebagai pelajaran atas kekalahan kemarin, pelatih Coach of the year Flexi NBL Indonesia 2011-2012 itu berharap menjelang keberangkatan ke Mongolia tim disiapkan lebih matang. Salah satu yang menjadi pekerjaan rumah yang disebut Nath harus dibenahi adalah masalah rotasi pemain.
Dalam pertandingan kemarin, Timnas Muda sebenarnya mampu menempel perolehan poin Filipina sampai paro waktu pertama pertandingan. Pada akhir kuarter kedua, defisit poin Timnas Muda hanya berjarak tiga bola alias enam poin, 28-34. Namun, dengan kematangannya, Filipina mampu menjauh pada kuarter berikutnya.
Pelatih Filipina Rodericko Cesar pasca pertandingan menyatakan Indonesia mampu membuat dirinya sport jantung pada kuarter kedua. "Pemain Indonesia sungguh ulet dan lincah hari ini (kemarin, Red). Saya sempat berpikir bahwa Indonesia bisa mengalahkan kami. Untung, para pemain bisa melepaskan diri dari tekanan Indonesia pada kuarter terakhir," kata Rodericko. (dra/c3/ang)
Story Provided by Jawa Pos