Prestasi tinggi dibidik timnas basket U-18 Indonesia. Di masa yang akan datang, mereka diharapkan bisa menjadi yang terbaik di level Asia Tenggara. Namun, sejalan dengan konsep student athlete, mereka juga harus menyelesaikan sekolah dengan baik.
Dalam launching timnas muda kemarin (21/4), ditegaskan keharusan setiap pemain bersekolah dengan baik, selain menjalankan tugas sebagai pemain timnas. Itu dituangkan dalam semboyan "Bola basket prestasiku. Sekolah nomor satu. Berdoa kekuatanku".
Tidak sebatas semboyan, para pemain timnas muda tidak boleh tinggal kelas. Jika mereka sampai tidak naik kelas, para pelatih tidak segan-segan untuk mencoret nama mereka. Danny Kosasih, project officer timnas muda Indonesia, menyatakan bahwa para pemain tidak bisa seenaknya dengan hanya bermain basket. Mereka juga mesti bisa menunjukkan prestasi di pendidikan. Dalam sehari Vincent Rivaldi Kosasih dkk berlatih empat jam yang terbagi dalam dua sesi. Malamnya, para pemain muda tersebut menjalani home schooling selama dua jam.
"Sakit rasanya kalau melihat pemain yang sudah pensiun hidup terlunta-lunta. Kami tidak ingin hal tersebut terjadi. Karena itu, kami memaksa mereka berprestasi di basket dan pendidikan," terang Danny saat launching di Gedung Rektorat UNY, Jogjakarta, kemarin (21/4).
Bukan hanya pemain yang menjalani peraturan ketat. Jajaran pelatih dan ofisial juga dikenai aturan nan tegas. Jika ada yang merokok, Danny tidak segan-segan memecatnya.
Konsep tersebut sejalan dengan hal yang diterapkan di liga pelajar terbesar di Indonesia, Honda DBL Indonesia. Menganut konsep student athlete, pemain yang pernah tinggal kelas tidak diperkenankan bermain. PT DBL Indonesia selaku pengelola liga juga tidak disponsori perusahaan rokok.
Kebetulan, banyak pemain timnas muda yang merupakan jebolan DBL. Selain Vincent, masih ada Juan Laurent Kokodiputra dan beberapa pemain lain. DBL semakin dekat dengan timnas karena kini mereka bersinergi.
"Senang rasanya kalau bisa mengantarkan mereka ke level yang lebih tinggi. Misi DBL mengembangkan basket pelajar kami anggap berhasil. Sekarang kami dan PP Perbasi sudah satu unit. Ada yang memikirkan partisipasi dan ada pula yang prestasi. Kami yakin, dalam beberapa tahun ke depan timnas tidak hanya bisa mengalahkan Filipina, tetapi mungkin menggulungnya," terang Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia.
Kini timnas muda diperkuat 18 pemain. Mereka akan melakukan seleksi tahap kedua untuk melengkapi skuad dengan menjaring enam pemain lain pada 23-25 April nanti di Jogjakarta.
Setelah itu, timnas menjalani beberapa uji coba. Di antaranya adalah 4th ASEAN School Games 2012 di Surabaya pada Juni mendatang, 7th SEABA U-18 Championship for Men di Singapura pada Juni, serta 22nd FIBA Asia U-18 Championship for Men di Mongolia pada September. Di Jogjakarta mereka juga akan menjajal First Team Honda DBL 2012 seri Jogjakarta pada 25 April dan tim All-Star Mahasiswa Jogjakarta pada 28 April.
"Tim ini akan menjadi tulang punggung timnas di SEA Games 2015. Kami sengaja memberikan program panjang untuk mereka dengan harapan mereka menjadi peraih gelar bagi timnas," tegas Ketum PP Perbasi Anggito Abimanyu. (ru/nur/c12/ang)
Story Provided by Jawa Pos