Tradisi buruk timnas basket putra Indonesia saat bentrok dengan Singapura kembali terulang. Meski mampu memenangi laga, poin absolut yang direbut Rony Gunawan dkk didapatkan dengan susah payah. Indonesia yang mendapatkan dukungan ribuan penonton hanya mampu menang tipis 80-75 di pertandingan terakhir grup B di Britama Arena, Kelapa Gading Sports Mall, Jakarta Utara, tadi malam (16/11).
"Ini penyakit kalau melawan Singapura. Small man mereka cepat-cepat. Mereka memang tim yang luar biasa. Defense kami juga kurang bagus di tiga kuarter awal," terang Rony saat ditemui setelah pertandingan.
Rony benar. Indonesia memang terlihat kesulitan mengimbangi permainan cepat Singapura. Kecepatan para pemain Singapura mampu merepotkan pertahanan tim Merah Putih. Sejak kuarter pertama, Singapura juga selalu leading. Bahkan, Singapura sempat unggul 42-32 di kuarter kedua.
Situasi mulai banyak berubah di kuarter ketiga. Indonesia sempat leading 54-52 lewat tembakan Wellyanson Situmorang saat pertandingan menyisakan waktu dua menit. Namun, pertahanan Indonesia kembali melemah sehingga harus kalah dengan skor 54-59.
Ketegangan memuncak di kuarter keempat. Kejar-kejaran angka tak terelakkan. Indonesia yang terus berani melakukan tembakan terlihat bisa menemukan konfidensinya. Sebaliknya, defense Singapura mulai kendur. Pada saat laga tersisa 1,5 menit, Singapura masih leading 75-73. Namun, itu adalah keunggulan terakhir tim Negeri Singa. Setelah itu, Indonesia mampu menunjukkan kekuatan mentalnya. Xaverius Prawiro dan Rony mampu menyumbangkan tujuh poin untuk mengunci kemenangan Merah Putih. Rony menjadi bintang di laga itu setelah mampu mencetak 23 poin dan 9 rebound.
Kejadian tersebut hampir sama dengan ketika Indonesia menekuk Singapura 71-60 di SEABA Championship 2011 pada 23 Juni lalu. Saat itu Indonesia juga selalu kalah di tiga kuarter awal, namun mampu bangkit di kuarter keempat. Ketika itu Indonesia mencetak 23 angka, sedangkan Singapura hanya menceploskan enam poin di kuarter terakhir.
"Kami memang kerepotan dengan permainan cepat mereka. Anak-anak juga banyak melakukan foul karena memang cukup susah menjaga small man mereka," ucap Syailendra "Eda" Bakrie, manajer timnas basket putra Indonesia.
Pelatih timnas Singapura Beng Siang Neo menyatakan, anak asuhnya lengah di kuarter keempat. Menurut dia, armadanya hanya bagus di tiga kuarter awal. Permainan di tiga kuarter awal itulah yang membuat anak asuhnya mampu leading terus. "Defense kami sangat buruk di kuarter keempat. Tapi, kami salut dengan Rony yang bermain bagus hari ini," ucap Neo.
Dengan kemenangan itu, Rony dkk akan bersua Thailand yang menempati posisi runner-up grup A di babak semifinal Jumat besok (18/11). Sementara Malaysia akan berjumpa juara bertahan Filipina. "Thailand memiliki pemain yang besar dan kuat. Melawan mereka tentu tidak mudah," tutur Eda. (ru/c9/tom)
Story Provided by Jawa Pos