|
nblindonesia.com - 17 Sep 2011
Kalah Pengalaman, tapi Dapat Pujian
Indonesia Penentuan Lawan Jordania
Laporan Ragil Ugeng (Wartawan Jawa Pos) dari Wuhan, Tiongkok Ambisi timnas basket Indonesia untuk mengalahkan Syria tak terwujud. Rony Gunawan dkk keluar lapangan dengan kepala tertunduk setelah ditumbangkan Syria dengan skor 61-74 dalam laga kedua grup C Kejuaraan FIBA Asia 2011 di Wuhan Sports Centre, Tiongkok, kemarin (16/9). Perbedaan postur yang sangat mencolok benar-benar membuat pasukan Merah Putih mati kutu. Rony dkk hampir selalu kalah saat melakukan rebound, baik defense maupun offense. Padahal, sejak awal, jajaran pelatih memang menekankan untuk menjaga point area. Sebagai perbandingan, pemain tertinggi Indonesia adalah Christian Ronaldo Sitepu dengan tinggi dua meter. Sementara itu, Syria memiliki enam pemain dengan tinggi lebih dari dua meter. Salah seorang di antara mereka adalah Eder Arjo Georges yang memiliki tinggi 212 cm. Pemain naturalisasi asal Brazil tersebut benar-benar menjadi momok menakutkan bagi Indonesia setelah sukses membukukan double-double dengan 24 poin dan 11 rebound. ’’Postur yang sangat tinggi itu tentu menguntungkan mereka (Syria). Mereka bisa sangat cuek saat melakukan shooting karena pasti selalu bisa melakukan rebound,” ucap Asisten Manajer Andiko Ardi Purnomo saat ditemui Jawa Pos setelah pertandingan. Head Coach Indonesia Rastafari Horongbala sebenarnya sudah menerapkan strategi jitu dengan mematikan point guard Vatche Nalbandian serta forward Wael Jlilati. Keduanya dianggap roh permainan Syria saat bentrok kontra Jordania sehari sebelumnya. Alhasil, Indonesia hanya sempat kalah 44-47 di kuarter ketiga ketika pertandingan hanya menyisakan waktu tiga menit. Namun, ketika dua pemain itu dimatikan, para penggawa Syria lainnya ternyata bisa memanfaatkan celah tersebut. ’’Di kejuaraan seperti ini, faktor tubuh sangat menentukan. Nggak heran kalau Rony sampai foul tiga kali di kuarter pertama. Trus, Koming (Ponsianus Nyoman Indrawan) juga foul out bareng Rony di kuarter keempat. Menjaga pemain besar memang sangat sulit sehingga mereka seolah melakukan foul, padahal mungkin hanya biasa saja,” ucap Rastafari. Dengan kekalahan itu, Indonesia harus terpaku di posisi juru kunci klasemen sementara. Hari ini (17/9) Indonesia bakal bertanding kontra Jordania. Jika kalah, Indonesia tentu akan menjadi penghuni dasar klasemen untuk bersua juru kunci grup D pada babak kedua Senin (19/9). Nah, pemenang partai tersebut bakal bersua pemenang laga antara peringkat keempat grup A dan B untuk memperebutkan posisi 13-14 klasemen akhir. Sementara itu, tim yang kalah akan berjibaku memperebutkan posisi 15-16 klasemen akhir sehari berselang. ’’Sulit sekali bertanding dengan tim berpengalaman seperti Syria. Apalagi mereka memiliki pemain yang jauh lebih tinggi daripada kami. Tapi, kami merasa berkembang. Ada kemajuan jika dibandingkan dengan pertandingan pertama. Salah satunya, anak-anak mulai terlihat pede saat bertanding,” terang small forward Andy ’’Batam” Poedjakesuma. Nalbandian juga mengakui bahwa timnya memang diuntungkan dengan perbedaan postur yang sangat mencolok tersebut. Namun, dia menyatakan bahwa kemenangan itu tidak dipetik dengan mudah. ’’Indonesia bermain penuh semangat. Mereka juga sangat cepat. Kami sempat kesulitan hingga kuarter ketiga. Tapi, kami mampu memanfaatkan perbedaan postur itu,” ujar Nalbandian. Pelatih Syria Goran Miljevic menyatakan, kemenangan tersebut membuka jalan bagi tim racikannya untuk melaju ke babak kedua. ’’Kami terbantu oleh keberadaan Georges. Dapat dilihat bahwa postur kami membawa keuntungan untuk tim ini. Itu adalah salah satu faktor kemenangan Syria hari ini (kemarin, Red). Tapi, Indonesia juga tim bagus. Mereka memang layak ada di kejuaraan ini,” puji Milijevic. (ru/c3/aww) Story Provided by Jawa Pos
22nd FIBA ASIA U18 CHAMPIONSHIP FOR MEN
Ulan Bator, Mongolia 17-26 Agustus 2012 Official site ulaanbaatar2012.fibaasia.net PREVIOUS TOURNAMENT
8th SEABA U18
CHAMPIONSHIP FOR MEN Singapore, 26-30 Juni 2012
RESULTS
Tim Nasional Muda Indonesia menduduki peringkat kedua dan lolos ke 22nd FIBA Asia U18 Championship, di Ulan Bator, Mongolia
|
||||||||||||||||||||
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited. |