|
nblindonesia.com - 16 Sep 2011
Gara-gara Kurang Sabar
Indonesia Harus Akui Ketangguhan Jepang
Laporan Ragil Ugeng (Wartawan Jawa Pos) dari Wuhan, Tiongkok Timnas basket Indonesia mengawali laga perdana kejuaraan FIBA Asia 2011 dengan hasil minor. Seperti diprediksi, Rony Gunawan dkk memang bukan lawan yang sepadan bagi Jepang. Kemarin (15/9) Merah Putih dipaksa mengakui ketangguhan Jepang dengan skor telak 59-81 dalam laga penyisihan grup C di Wuhan Sports Centre, Tiongkok. Indonesia memang terlihat kalah segalanya jika dibandingkan dengan Negeri Sakura, julukan Jepang. Ketenangan, kesabaran, akurasi, hingga permainan Indonesia masih berada beberapa level di bawah Jepang. Head Coach Rastafari Horongbala mengakui hal tersebut. Menurut dia, anak asuhnya memang terlihat inferior jika dibandingkan dengan Jepang. ”Di sini (Kejuaraan FIBA Asia) kelihatan bagaimana pengalaman bertanding anak-anak di level internasional. Anak-anak seperti takut untuk mengeluarkan kemampuan terbaik. Padahal, sebenarnya mereka bisa. Faktor pengalaman tak bisa dibohongi,” terang Rastafari saat ditemui setelah pertandingan. Selain itu, dia mengeluhkan ketidak sabaran yang ditunjukkan anak asuhnya dalam pertandingan tersebut. Menurut pelatih Pelita Jaya (PJ) Jakarta itu, Rony dkk terlalu bernafsu untuk mencetak poin. ”Anak-anak sering memaksakan diri untuk mencetak poin.Usaha mereka memang banyak. Tetapi, karena posisi shooting yang tidak bagus, bola akhirnya malah tidak masuk,” tambah Rastafari. Salah satu yang menjadi sorotan adalah Amin Prihantono. Pemain asal Wonosobo, Jateng, itu hanya mampu mencetak lima angka. Padahal, usaha yang dilakukan Amin sangat banyak. Untuk tembakan tiga angka misalnya. Pemain Satria Muda (SM) Britama Jakarta tersebut hanya memasukkan satu di antara delapan percobaan yang dilakukannya. Itu berbanding terbalik jika menilik track record Amin selama ini. Pada musim reguler National Basketball League (NBL) Indonesia musim lalu, dia mampu menjaringkan 57 di antara 177 tembakan tiga angka yang dilakukannya alias mencapai 32,2 persen. Namun, beberapa pemain patut mendapatkan pujian. Di antaranya, Andy ”Batam” Poedjakesuma serta Christian Ronaldo ”Dodo” Sitepu yang mampu menjadi mesin poin bagi Merah Putih. Batam total menyumbangkan 12 angka dan 5 rebound, sementara Dodo mendonasikan 14 poin plus 6 rebound. ’’Faktor point guard juga sangat berpengaruh. Kalau Mario (Mario Wuysang) keluar, permainan memang tak bisa langsung bagus. Gerungan (Mario Gerungan) masih kurang pengalaman,” ucap Rastafari. Pelatih Jepang Tom Wisman menyatakan bahwa tim racikannya sempat mengalami kesulitan dalam laga itu. Terutama, pada pertengahan kuarter kedua saat Batam dan Dodo mampu berurutan mencetak tiga angka untuk memberikan keunggulan 23-21 bagi timnas Merah Putih. ”Mereka bertanding dengan energi yang luar biasa. Saya lebih memberikan perhatian pada turnover dan poin yang hilang setelah kami melakukan turnover,” ucap Wisman. Hari ini (16/9) Indonesia bakal menjalani laga kedua kontra Syria. (*/c6/diq) Story Provided by Jawa Pos
22nd FIBA ASIA U18 CHAMPIONSHIP FOR MEN
Ulan Bator, Mongolia 17-26 Agustus 2012 Official site ulaanbaatar2012.fibaasia.net PREVIOUS TOURNAMENT
8th SEABA U18
CHAMPIONSHIP FOR MEN Singapore, 26-30 Juni 2012
RESULTS
Tim Nasional Muda Indonesia menduduki peringkat kedua dan lolos ke 22nd FIBA Asia U18 Championship, di Ulan Bator, Mongolia
|
||||||||||||||||||||
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited. |