Center timnas basket putra Fidyan Dini terancam absen pada kejuaraan FIBA Asia 2011 di Wuhan, Tiongkok, pada 15-25 September mendatang. Hal itu seiring cedera lutut yang dialaminya. Pemain Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta tersebut didera cidera saat training center bersama timnas di Manila, Filipina, Agustus lalu.

Kondisi Yandi, sapaan akrab Fidyan Dini, membuat tim pelatih dan manajemen timnas berpikir dua kali untuk membawa sang pemain ke Tiongkok. Meski belum resmi tercoret, Yandi harus berjuang ekstrakeras untuk segera memulihkan diri dari cedera.

“Kami akan menunggu dan melihatnya di latihan. Kalau ternyata sebelum berangkat ke Tiongkok dia belum sembuh juga, mau tak mau kami harus mencoretnya dan mengganti dengan pemain lain,” terang Rastafari Horongbala, pelatih kepala timnas, kemarin (4/9).

Rastafari menegaskan bahwa semua pemain masih memiliki kesempata untuk bertanding di kejuaraan Asia mendatang. “Kami ingin yang paling siap. Sejak awal, saya katakan bahwa komposisi timnas tidak bias dibilang aman. Kalau ada pemain yang paling siap dan mau bekerja keras, dia punya peluang paling besar,” katanya.

Timnas basket putra bakal menjalani beberapa ujicoba sebelum bertolak ke Wuhan. Salah satu tim yang dibidik untuk dijadikan sparring partner adalah Garuda Flexi Bandung. Tim racikan W. Amran tersebut dianggap paling pas karena terhitung paling komplet.  Garuda diyakini bakal bisa memberikan tekanan bagi para penggawa timnas.

“Kalau tim lain, mungkin tidak. Garuda yang paling lengkap. Kami masih mencari waktu yang tepat. Mungkin uji coba sebelum ke Tiongkok hanya 1-2 kali,” ujar Rastafari.

Rastafari menambahkan, jajaran pelatih tak hanya akan membenahi masalah teknik para pemain. Mereka juga akan memperbaiki mental para penggawa Merah Putih ketika menghadapi tim yang kualitasnya di bawah mereka. “Evaluasi kami, selama ini anak-anak terlalu underestimate saat melawan tim yang dianggap bias dikalahkan,” ucap dia. (ru/c11/ca)

Story Provided by Jawa Pos