Tim nasional (timnas) basket putra Indonesia mengawali training center (TC) di Filipina dengan kekalahan. Tim racikan Rastafari Horongbala tersebut dibekuk tim anggota NCAA San Sebastian dengan skor tipis 70-73 di Filipina kemarin (16/8).

Kendati timnas kalah, jajaran pelatih dan manajemen timnas angkat topi dengan semangat yang ditunjukkan Romy Chandra dkk. Para pemain timnas proyeksi SEA Games XXVI itu menunjukkan semangat, perjuangan, dan determinasi tinggi dalam pertandingan tersebut.

Mereka seperti tidak ingin mendapatkan malu di negeri yang selama ini menjadi penguasa basket Asia Tenggara itu. Pada kuarter keempat, timnas tertinggal 15 poin. Mereka akhirnya mengejar sehingga hanya berselisih sebiji angka, 70-71.

Asisten Manajer Timnas Putra Andiko Ardi Purnomo menyatakan salut dengan perjuangan armadanya. Apalagi, kondisi beberapa pemain kurang maksimal karena menjalani ibadah puasa. Dia mengakui bahwa San Sebastian memiliki pola permainan yang bagus meski hanya diisi mahasiswa.

”Anak-anak kaget dengan permainan mereka. Itu terjadi sejak awal. Para pemain San Sebastian bermain cepat dan keras, tipikal permainan Filipina,” terang Andiko saat dihubungi Jawa Pos setelah pertandingan tadi malam.

Menurut Andiko, sebenarnya, pola permainan timnas sudah oke. Pola yang diinginkan jajaran pelatih mampu diterapkan dengan bagus. Namun, masih ada beberapa kesalahan yang harus diperbaiki Romy dkk di pertandingan selanjutnya.

”Defense anak-anak belum terlalu bagus dan masih cukup mudah di-fast break. Offense sudah bagus. Scoring anak-anak juga oke,” papar lelaki yang juga menjabat presiden klub Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta tersebut.

Hari ini timnas bersua tim anggota UAAP Lasalle. Andiko menyatakan bahwa timnas bakal berjuang keras untuk memetik kemenangan di pertandingan kedua itu. (ru/c12/aww)

Story Provided by Jawa Pos