Pelajaran berharga diperoleh para penggawa tim nasional basket putra saat beruji coba dengan Garuda Bandung kemarin (11/8). Romy Chandra dkk bisa menerapkan formula ketika tampil dalam kondisi kurang greng.

Saat penampilan di bawah performa terbaik, para penggawa masih mampu menampilkan sistem permainan sesuai dengan instruksi pelatih. Hasilnya, Romy dkk mampu mengalahkan Garuda dengan skor 70-55 dalam uji coba di Hall Basket, Senayan, Jakarta, kemarin.

Asisten pelatih timnas basket putra Johannis Winar mengakui bahwa anak didiknya tak segarang seperti saat mengalahkan Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumsel 87-49 pada Rabu (10/8). Menurut Ahang, panggilan akrab Johannis Winar, skor akhir saat melawan Garuda minim. Namun, imbuh dia, secara sistem permainan, apa yang diperagakan para pemain sesuai dengan keinginan pelatih.

’’Yang kurang itu dari personal. Strategi, pola permainan berjalan. Cuma, peluang itu tidak bisa terselesaikan dengan baik. Anak-anak tidak bisa mengonversikannya menjadi poin,’’ kata Ahang saat ditemui setelah pertandingan.

Lelaki yang pernah mengarsiteki Garuda Bandung itu menjelaskan, penurunan performa anak didiknya muncul saat pertandingan memasuki game kedua. Terhitung, lebih dari enam peluang matang yang terbuang percuma.

Dalam kondisi demikian, lanjut Ahang, tim pelatih langsung mengambil keputusan untuk menerapkan defense yang lebih agresif. Tujuannya, mereduksi peluang lawan untuk mencetak poin. Dengan strategi yang membutuhkan tenaga besar tersebut, lawan juga jadi sering melakukan turn over di daerahnya sendiri. ’’Kami minta anak-anak untuk lebih agresif. Kami sulit cetak poin, mereka juga harus sulit. Tapi, kami mencoba untuk memaksimalkan kesalahan lawan di daerahnya. Offensive rebound pun kami lebih ngotot. Jadi dapat peluang poin under basket besar,’’ tuturnya.

Strategi itu dilakukan karena tim pelatih melihat tak mungkin lagi memaksakan pola serangan dengan mengandalkan shooting-shooting jarak jauh maupun jarak dekat saat off-day. Menurut Ahang, formula tersebut bisa diterapkan untuk mengatasi kondisi pemain timnas jika off dalam suatu turnamen.

’’Ini salah satu solusi kalau di pertandingan kami melihat anak-anak off-day. Kami juga sadar, permainan anak-anak tidak bisa terus menanjak. Kadang ada turunnya seperti ini. Tapi, kami carikan jalan untuk tetap bisa menang walau off-day.’’(aam/c13/aww)

Story Provided by Jawa Pos