Jajaran pelatih timnas basket putra proyeksi SEA Games XXVI/2011 harus membenahi mental tanding pemain. Pasalnya, Romy Chandra dkk masih suka meremehkan lawan saat meladeni tim yang levelnya masih di bawah timnas.

Indikasi meremehkan lawan tergambar saat Romy dkk menekuk Aspac Jakarta dengan skor 99-58 dalam uji coba di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel), kemarin (5/8). Menghadapi tim yang dihuni mayoritas para pemain muda, para penggawa timnas bermain tidak serius. Itulah yang membuat jajaran pelatih berang setelah pertandingan kemarin.

”Kalau di awal-awal kuarter, permainan anak-anak memang masih bagus. Apalagi saat lawan memberikan tekanan berat kepada pemain. Tapi, permainan anak-anak berubah saat kuarter akhir, ketika mereka sudah leading banyak poin,” terang Rastafari Horongbala, headcoach timnas basket putra, setelah pertandingan kemarin.

Keluhan yang sama diungkapkan asisten pelatih Johannis Winar. Pelatih yang akrab disapa Ahang tersebut menyatakan bahwa permainan anak asuhnya sebenarnya kian membaik. Pola permainan yang diinginkan jajaran pelatih sudah dijalankan cukup rapi oleh Romy dkk. Namun, sikap meremehkan lawan itulah yang membuat jajaran pelatih kembali harus bekerja keras.

”Itu sebenarnya hal yang wajar. Di mana pun, kalau tim sudah leading banyak, pasti akan berkurang tekanannya. Tapi, kami tak inginkan hal itu terjadi. Mereka harus mempertahankan standar permainan yang kami inginkan dari awal hingga akhir pertandingan,” tegas Ahang.

Pelatih Aspac Tjetjep Firmansyah menyatakan bahwa permainan timnas masih memiliki beberapa kelemahan. Di antaranya, pressing yang dilakukan Romy dkk. Menurut Tjetjep, Romy dkk kurang begitu ketat saat menekan lawan. ”Sebenarnya, pola permainan memang sudah membaik. Mungkin karena lawan yang dihadapi banyak pemain muda, mereka (timnas) terlihat ku rang ketat,” tegas Tjetjep. (ru/c10/aww)

Story Provided by Jawa Pos