Tim nasional basket putra Indonesia proyeksi SEA Games XXVI/2011 memperoleh ilmu baru. Itu tak lepas dari camp yang mereka jalani bersama empat technical advisor World Basketball Academy WBA asal Australia mulai kemarin (18/7) sampai Jumat (22/7).

Mereka adalah Rob Beveridge, Shawn Dennis, Blair O’Donovan, dan Brett Coxsedge. Kedatangan mereka kali ini merupakan program lanjutan setelah timnas menjalani program latihan dari para ahli asal Negeri Kanguru (julukan Australia) pada Maret lalu.

’’Ini bagian dari program yang sebelumnya dilakukan dengan tim nasional Anda. Kali ini kami melihat dulu bagaimana para pemain. Kami juga sudah berbicara mengenai harapan pelatih,’’ kata Beveridge saat ditemui setelah memimpin latihan di GOR Basket Hall A, Senayan, Jakarta, kemarin.

Pada hari pertama camp kemarin, belum ada program khusus untuk Romy Chandra dkk. Beveridge menjelaskan, pihaknya hanya melihat perkembangan para penggawa Merah Putih setelah melakoni beberapa bulan latihan dan latih tanding.

Karena itu, program latihan pagi berupa physical test. Gerakan yang dilakukan, antara lain, sprint, vertical jump, push up, dan lempar bola. Hasilnya, dia puas karena ada peningkatan yang signifikan daripada saat dirinya pertama datang ke Indonesia. ’’Kami melihat, mereka meningkat. Kekuatan dan kecepatan juga lebih baik. Kami langsung mem-push mereka dengan tes fisik, ternyata mereka bisa menjalaninya dengan enjoy,’’ terangnya.

Sementara itu, dalam sesi latihan sore, para pemain mendapat variasi latihan. Mereka didril dengan latihan-latihan teknik. Salah satunya, kombinasi dribbling yang benar-benar membuat mereka harus mengerahkan kecepatan dan kelincahan akselerasi.

Setelah itu, para pemain diharuskan shooting berkali-kali. Tujuannya, melihat peningkatan akurasi mereka setelah melakoni program latihan bersama pelatnas selama tiga bulan terakhir.

Nah, program latihan sore baru ditutup setelah Beveridge meminta pemain untuk melakoni latihan game satu lapangan penuh. Para pemain dibagi menjadi dua tim. Beveridge ingin melihat seberapa jauh permainan para penggawa Indonesia jika kondisinya lelah.

Rangkaian latihan itu dilakukan setelah technical advisor diminta oleh tim pelatih untuk menilai dan membantu dalam peningkatan performa pemain Indonesia. Sebab, mereka gagal mengimbangi dan kalah oleh Filipina dalam kejuaraan basket SEABA Juni lalu.

’’Saya mengumpulkan data tentang kondisi terbaru mereka, bagaimana permainan mereka. Kami lihat dulu. Pada latihan besok pagi (pagi ini, Red) baru kami beri feedback dan langsung didiskusikan dengan pelatih. Pasti mereka harus siap-siap kerja keras,’’ papar Beveridge. (aam/c13/aww)

Story Provided by Jawa Pos