Timna basket putra memang sukses lolos ke kejuaraan FIBA Asia. Namun, hasil itu belum membuat jajaran pelatih dan manjemen puas. Alasannya, permainan Romy Chandra dkk belum sesuai harapan. Salah satu faktor yang terus disorot ialah mental bertanding para pemain.

Manajer timnas Syailendra "Eda" Bakrie menyatakan, mental pemain kerap drop ketika melawan tim yang lebih diunggulkan. Sebaliknya, mereka akan superior ketika bertanding dengan tim selevel.

"Karena itu, kami berencana mengontrak motivator untuk mengatasi masalah tersebut.Kami sudah mencarinya. Tetapi, mungkin kami akan melakukannya setelah Lebaran nanti," terang Eda kemarin (29/6).

Selain motivator, persaingan timnas bakal ditingkatkan kembali. Caranya, memanggil tiga pemain lagi untuk menghuni pelatnas. Mereka akan diambil dari sembilan pemain yag dicoret beberapa waktu lalau. Diantaranya, I Made "Lolik" Sudiadnyana, Rachmad Febri Utomo, dan Pringgo Regowo.

Mereka nanti diberangkatkan ke Australia untuk menjalani latihan bersama tim World Basketball Academy (WBA) Australia. Rencananya, program tersebut dilaksanakan pada Juli mendatang.

"Belum ada yang aman di timnas ini. Kami sudah berkomunikasi dengan banyak pihak bahwa roster akan diubah. Tergantung siapa yang siap nanti," jelas pria yang juga owner Pelita Jaya Esia Jakarta tersebut.

Kebijakan itu menuntut seluruh pemain untuk terus berjuang menunjukkan kemampuan terbaiknya. Jika lengah sedikit, mereka harus siap terdegradasi. Apalagi, Eda menyatakan pemain "tambahan" di pelatnas nanti berpotensi besar menghuni timnas.

"Kalau memang progresnya lebih bagus, mereka tentu bisa masuk. Timnas kan harus diisi semua pemain yang terbaik," tegas Eda. (ru/c8/diq)

Story Provided by Jawa Pos