nblindonesia.com - 10/05/2011
Singkat, tapi Merasakan Improve Luar Biasa
Pemain-Pemain yang Pernah Merasakan Dua Kali IDC

Bagi empat pemain tim nasional, Indonesia Development Camp (IDC) 2011 bukan barang baru. Mereka merasakan hal yang sama September tahun lalu. Bagi empat pemain muda itu, IDC yang berlangsung singkat membawa dampak luar biasa pada perkembangan skill di masa mendatang. (AINUR ROHMAN, Jakarta)


Dengan bangga guard tim nasional Indonesia Dimas Aryo Dewanto memamerkan celana pendek hitam kombinasi merah seusai program Indonesia Development Camp (IDC) 2011 di Basketball Hall Senayan Trade Center (STC) Jakarta kemarin (9/5). Gambarnya adalah kepala sapi jantan merah, lambang tim NBA Chicago Bulls.

Dia menunjukkan celana tersebut kepada rekannya, Ponsianus ‘’Koming’’ Nyoman Indrawan. Kebetulan keduanya akrab sejak lama. Mereka pernah satu tim di Bimasakti Nikko Steel Malang dan sekarang bermain bareng di Pelita Jaya Esia Jakarta. Bisa ditebak, Dimas memakai celana tersebut karena kedatangan legenda Bulls di Jakarta Ron Harper.

‘’Iya, alasannya memang seperti itu,’’ kata Dimas. Koming dan Dimas adalah dua di antara empat pemain yang merasakan dua kali IDC. Dua lainnya adalah forward CLS Knights Surabaya Dwi Haryoko dan forward Satria Muda Britama Jakarta Christian Ronaldo Sitepu. Mereka pernah bersama pada program IDC 2010 yang digelar di Bandung.

Even yang diselenggarakan pada September tahun lalu tersebut memberikan pelatihan kepada 40 pemain muda National Basketball League (NBL) Indonesia. Mereka mendapat pengalaman luar biasa dengan dilatih langsung oleh legenda NBA yang juga mantan pemain Seattle SuperSonics Detlef Schrempf. Sekarang, dari 40 pemain, empat orang tersebut terpilih menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) proyeksi SEA Games 2011. Dimas Aryo dkk dinilai sebagai talenta muda terbaik bagi basket Indonesia di masa depan. Hal tersebut diakui sendiri oleh Director Basketball Operations NBA Asia Jama Mahlalela.

Dimas yang terpilih menjadi Most Valuable Player (MVP) IDC 2010 mengaku mendapatkan banyak pelajaran penting pada program tahun ini. Bagi Dimas, pengalaman mengikuti even yang sama tahun lalu membuat dia tidak kesulitan tahun ini.

’’Tetapi, kalau tahun lalu kan materi basicnya banyak banget. Sekarang lebih aplikasi ke game,’’ kata Dimas. Pemain kelahiran Malang tersebut mengatakan lebih banyak belajar soal pola defense pada IDC tahun ini. Apalagi staf pelatih NBA yang dipimpin Asisten Pelatih/Basketball Development dari Toronto Raptors Eric Hughes sangat detail memberikan materi pelatihan.

Hal sama dirasakan Ponsianus ’’Koming’’ Nyoman Indrawan. Dia mengatakan adanya pola baru yang diberikan pada IDC kali ini. Namun, dia tidak bisa melupakan bahwa IDC tahun lalu membuat dia bisa memahami lebih jelas materi pelatihan kali ini.

’’Misalnya cara defense. Isi materi sebetulnya sama saja. Misalnya intensitas komunikasi. Ini yang memudahkan. Berarti IDC tahun lalu memiliki improve bagi saya,’’ ujar pemain yang berposisi sebagai center tersebut. (*/c2/diq)

partner

 

National Basketball League Indonesia | Contact Us
Copyright © 2010 PT DBL Indonesia, All rights reserved.
Any commercial use or distribution without the express written consent of DBL Indonesia is strictly prohibited.