Pemain Bandung Utama, Gian Gumilar (kiri) dan pemai NSH GMC Jakarta, Azzaryan Pradhitya saat bertanding pada IndiHome NBL Indonesia Seri V di Hi-Test Arena, Batam. (Foto: Hendra Eka / Jawa Pos)
JNE BSC Bandung Utama dan CLS Knights Surabaya menutup seri V di Batam dengan manis. Dua tim tersebut berhasil menyapu bersih kemenangan. Pada hari terakhir kemarin, Bandung Utama mengalahkan NSH GMC GSBC Jakarta 59-43. Sementara itu, CLS mengalahkan rival sekotanya, Pacific Caesar Surabaya, dengan skor 88-56.
Bagi Bandung Utama, ini adalah kali pertama mereka menyapu bersih kemenangan dalam satu seri NBL Indonesia. Pencapaian positif itu mengerek posisi Bandung Utama ke peringkat kelima.
Meski menjadi tim yang memiliki performa terus menanjak, pelatih Bandung Utama Octaviarro Romely Tamtelahitu tetap merendah. Menurut dia, performa timnya masih harus terus dibenahi.
''Masih banyak kok yang perlu dievaluasi. Misalnya, rebound pada pertandingan ini (kemarin, Red). Selain itu, banyak yang perlu kami benahi. Kalau Anda melihat, field goal kami hancur-hancuran deh pokoknya,'' jelasnya.
Sementara itu, CLS masih terlalu tangguh bagi Pacific. Dimaz Muharri dkk menaklukkan Pacific 88-56 di Hi-Test Arena kemarin. Sebelum mengalahkan Pacific Caesar, CLS juga menang pada dua laga sebelumnya. Yakni, melawan Satya Wacana ACA LBC Salatiga (69-67) dan Bimasakti Nikko Steel Malang (75-53).
Ini merupakan kali kedua CLS menyapu bersih kemenangan. Sebelumnya, tim besutan pelatih Kim Dong-won itu melakukannya pada seri II di C-Tra Arena Bandung.
Pada laga lain, Bimasakti mengakhiri seri V dengan hasil positif. Mereka memetik kemenangan perdana di Batam dengan menundukkan Satya Wacana ACA LBC Salatiga 72-56. Yanuar Dwi Priasmoro menjadi mesin poin utama Bimasakti dengan mencetak 21 poin, 8 rebound, dan 5 assist.
Pelatih Bimasakti Oei Akiat mengatakan bahwa timnya belum stabil. Dia berharap timnya bangkit dan mendapatkan lebih banyak kemenangan pada seri berikutnya di Solo. ''Belum sampai pada kemampuan yang kami inginkan. Mereka harus segera menemukan kestabilan agar bisa berkembang,'' tutur Akiat. (irr/rif/ca)
Story Provided by Jawa Pos