KOTA UTAMA : Dari kiri, Daniel Timothy Wenas, Azrul Ananda, Suparwiyanto, dan Surliyadin setelah jumpa pers seri II Speedy NBL Indonesia 2014-2015 Bandung (Foto: Dite Surendra / Jawa Pos)
HANYA berselang dua hari setelah seri pembuka Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia 2014-2015 di Jakarta (3-7 Desember), kini para kontestan berpindah ke Bandung. Mereka akan menjalani seri kedua di Kota Kembang itu pada 10-14 Desember.
Serangkaian game-game seru akan tersaji di GOR C-Tra Arena. Big match hari perdana menampilkan performa tim tuan rumah Garuda Kukar Bandung melawan Satria Muda Britama Jakarta malam ini
Pengalaman selama ini, penonton Bandung selalu heboh menyambut pelaksanaan NBL sejak dimulai pada musim 2010-2011. Tak heran, untuk musim ini, akan ada dua seri yang berlangsung di ibu kota Jawa Barat tersebut. Selain seri kedua kali ini, ada seri IX pada 25-29 Maret 2015.
''Jakarta, Surabaya, dan Bandung adalah pilar utama kota basket di tanah air. Jadi, kedatangan Speedy NBL Indonesia ke Bandung dua kali di regular season musim ini bukan tanpa pertimbangan. Kami ingin berinteraksi dan menyapa masyarakat Bandung lebih dekat dengan kehadiran dua kali ini,'' tutur Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia, dalam konferensi pers Speedy NBL Indonesia seri kedua di D'Palm Sundanese Restaurant, Bandung, kemarin sore.
Dalam acara tersebut, hadir pula Executive General Manager Divre 3 PT Telkom Indonesia Suparwiyanto serta dua bintang NBL asal klub Kota Bandung, yakni Daniel Timothy Wenas dari Garuda Kukar Bandung dan Surliyadin dari JNE BSC Bandung Utama.
Azrul juga menuturkan, sebagai salah satu pilar utama kota basket di tanah air, tidak menutup kemungkinan Bandung menjadi kota penyelenggara championship series pada musim selanjutnya. ''Semua bisa saja terjadi. Kita akan melihat dulu antusiasme Bandung di musim ini. Jika semua mendukung, kenapa tidak,'' jelasnya.
Selain melihat faktor jumlah penonton, kota penyelenggara championship series dipilih berdasar beberapa faktor lain seperti infrastruktur yang memadai serta persetujuan dari tim-tim peserta dan jajaran dewan komisaris NBL Indonesia.
Kehadiran NBL Indonesia ke lebih banyak kota musim ini adalah bentuk ekspansi liga basket terbesar di Indonesia tersebut. Itu adalah bukti bahwa liga basket ini sedang berada dalam trek peningkatan yang positif di tahun kelima penyelenggaraan.
Menurut dia, konsep baru, yakni menambah jumlah seri reguler dari enam menjadi sepuluh seri dan mempersingkat gelaran di setiap seri dari sembilan menjadi lima hari, membuat kompetisi tersebut berjalan makin seru dan menarik.
''Konsep ini berhasil di seri I Jakarta kemarin. Liga ini semakin berkembang di setiap lini. Baik dari segi pertandingan dan persaingan setiap tim di papan atas, papan tengah, maupun papan bawah. Begitu juga dari segi penonton. Jika dilihat dari penonton saat ini, liga ini sudah mengalami peningkatan enam kali lipat dibandingkan pada masa Indonesia Basketball League (IBL) dulu."
Dalam kesempatan tersebut, Suparwiyanto menuturkan bahwa NBL Indonesia dan PT Telkom adalah dua entitas yang memiliki kemiripan. Karena itulah, PT Telkom tidak ragu-ragu untuk terus mendukung kompetisi ini selama empat tahun berturut-turut dengan mengusung Speedy sebagai title partner dalam tiga musim terakhir.
''NBL Indonesia dan Telkom adalah brand yang sama-sama memiliki karakter spirit anak muda. Sebagai perusahaan yang ingin terus mengembangkan kreativitas dan potensi para pemuda, Telkom ingin terus berperan aktif membantu jalannya kompetisi basket di Indonesia ini,'' tuturnya.
Bandung sangat identik dengan kota yang memiliki anak muda dengan kreativitas tinggi. Untuk itu, Telkom merasa Kota Bandung adalah tempat yang sangat cocok untuk mengembangkan dan menularkan spirit yang mereka usung tersebut. (irr/mid/c17/ham)
Story Provided by Jawa Pos