TRAINING camp untuk para kandidat Honda DBL Indonesia All-Star 2014 dimulai sore ini di Vita School Surabaya. Makanya, rata-rata para kandidat baru tiba di Surabaya pagi hingga siang dan langsung latihan sore.

Tetapi, ada kandidat yang datang lebih dulu. Dia adalah Phemiralna Sewimara dari SMAN 2 Jayapura. Sebagai satu-satunya wakil dari Papua, Phemiralna didatangkan lebih awal karena jauhnya jarak perjalanan yang harus ditempuh. Tujuannya, dia punya waktu istirahat sebelum mengikuti pemusatan latihan.

Setiba di Surabaya kemarin (31/10), Phemiralna mengaku akan berjuang keras demi mengharumkan nama Papua. Para kandidat DBL All-Star memang berasal dari berbagai penjuru Indonesia, termasuk Papua.

Pada 2009, Yohana Magdalena Momot dari SMAN 1 Jayapura berhasil terpilih menjadi bagian dari tim DBL All-Star yang berangkat ke Australia. Momot mencatat rekor menjadi pemain yang mencetak poin terbanyak dalam satu pertandingan (71 poin).

Prestasi Momot yang menjadi tim DBL All-Star berhasil dilanjutkan Marius Bernadus Mabur dari SMAN 1 Merauke. Berada di kota ujung timur Indonesia dan hidup dalam keterbatasan tak membatasi Marius untuk meraih mimpinya menjadi DBL All-Star 2011 yang berangkat ke Amerika Serikat.

Prestasi dua pemain asal Papua tersebut ingin dilanjutkan Phemiralna. 'Saya optimistis bisa menjadi pemain terpilih yang berangkat ke Amerika. Bahkan, saya yakin bisa melampaui prestasi Momot pada 2009. Selain itu, dengan mengikuti ajang ini, saya ingin memberi motivasi bagi teman lain di Papua,' ujarnya. (has/c19/ham)

Story Provided by Jawa Pos