Musim reguler Speedy NBL Indonesia 2013-2014 akan berakhir di DBL Arena Surabaya. Mulai hari ini hingga 18 Mei mendatang, fans basket Indonesia disuguhi banyak pertandingan paling krusial dan menentukan posisi akhir masing-masing tim musim ini.

Sebanyak 39 laga akan berlangsung. Dari situ, bakal ditentukan tim mana yang berhak menjadi raja musim reguler. Sekaligus, menentukan komposisi delapantim terbaik yang berhak lolos ke Championship Series di Jogjakarta, 6–14 Juni mendatang.

Empat tim raksasa, yakni juara bertahan Aspac Jakarta (rekor menang-kalah 23-5), kampiun 2011 dan 2012 Satria Muda Britama Jakarta (23-4), finalis preseason tournament 2013 CLS Knights Surabaya (22-4), dan finalis musim lalu Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta (21-5), akan bersaing menjadi pemuncak klasemen akhir.

Selamat datang di seri terakhir paling ketat sepanjang sejarah NBL Indonesia. ''Memasuki fase akhir musim reguler, masih ada empat tim yang punya kans jadi juara klasemen. Perebutan posisi playoff juga masih sangat seru. Sepuluh hari di Surabaya seperti menjadi sepuluh hari penuh dag-dig-dug sekaligus sepuluh hari wajib tonton,'' kata Azrul Ananda, direktur PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia selaku penyelenggara liga sekaligus commissioner NBL Indonesia dalam press conference di Hotel Sahid Gunawangsa Surabaya, Kamis (8/5).

Bermain di DBL Arena Surabaya, CLS punya keuntungan terbesar. Dwi Haryoko dkk bakal tampil di bawah dukungan fans besar mereka. Sokongan ribuan Knights Society (julukan fans CLS) diharapkan bisa membakar semangat menghadapi tujuh pertandingan yang sangat menentukan.

Bila ingin aman menjadi kampiun, CLS harus menyapu bersih seluruh pertandingan. Terlebih saat menghadapi tiga pesaing utama. Yakni, melawan Satria Muda pada Sabtu (10/5), Aspac (Sabtu, 17/5), dan Pelita Jaya (18/5).

''Peluang menjadi yang terbaik (juara reguler) terbuka di hadapan kami. Menang di semua game seri Surabaya adalah harga yang harus kami perjuangkan,'' kata Dimaz Muharri, point guard utama CLS yang memimpin persaingan top steal dan top assist .

Catatan statistik menunjukkan bahwa CLS merupakan tim paling solid di antara top four lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari jumlah assist CLS yang mencapai 582, tertinggi di antara tiga pesaing lain. Jumlah turnover CLS pun paling minim di antara tiga kompetitornya, yakni hanya 336 sepanjang musim ini.

Tetapi, perebutan juara bukan suguhan satu-satunya. Seri VI akan menjadi medan perang tim-tim yang berjuang memburu dua sisa tiket lolos Championship Series. Sedikitnya lima tim, yang bercokol di urutan ke-7 hingga ke-11, masih memiliki peluang lolos.

Lima tim tersebut adalah Bimasakti Nikko Steel Malang (10-16), Hangtuah Sumsel IM (9-17), Satya Wacana Metro LBC Bandung (8-19), JNE BSC Bandung Utama (7-20), dan Pacific Caesar Surabaya (6-21).

Tim Jawa Timur lain yang juga berjuang keras meraih tiket playoff adalah Pacific Caesar Surabaya. Walau kemungkinannya sangat kecil, rookie Pacific Dicky Satria Wibisono mengungkapkan bahwa harapan lolos masih ada.

Pergelaran Speedy NBL Indonesia 2013-2014 Seri VI Surabaya ini mendapat dukungan akses internet true broadband dari Speedy selaku title partner . Penonton di DBL Arena bisa memanfaatkan akses internet @wifi.id. Dengan kecepatan lebih dari 10 mbps, berinternet dengan Speedy Instan (Spin) Card jauh lebih mudah, murah, serta cepat.

''Kami bekerja sama dengan PT DBL Indonesia sejak 2009 hingga sekarang. Kerja sama ini terus sustain . Persepsi market kami juga naik. Bagi sponsor, ini hal yang sangat positif. NBL Indonesia dan kami memiliki posisi yang sama, yakni segmentasi anak muda. Saya harap kerja sama ini akan terus berkelanjutan,'' ujar Executive General Manager Divisi Telkom Timur Iskriono Windiarjanto. (nur/mid/c5/ham)

Story Provided by Jawa Pos