SOLO- Basket Indonesia harus kehilangan salah satu tokoh yang sangat berjasa mengembangkan olahraga ini. Menjelang berlangsungnya Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia 2013-2014 Seri III Solo, pecinta basket di tanah air dikejutkan dengan tutup usianya H.M. Lukminto, pendiri sekaligus owner grup perusahaan Sritex, pada Rabu (5/2) lalu di rumah sakit Mount Elizabeth Singapura.

Semasa hidupnya, pria yang akrab disapa Pak Luk ini memang telah mendedikasikan segalanya demi kemajuan basket Indonesia. Mulai dari keringatnya, pikirannya, hingga sumbangan materi yang tak ternilai jumlahnya. Tak salah banyak yang merasa kehilangan atas kepergian Bapak Basket Indonesia ini.

Semasa hidupnya, almarhum H.M. Lukminto memang dikenal sebagai penghobi berat basket. Beliau selalu menyempatkan bermain basket sejak masa mudanya dulu, ketika masih merintis bisnis dengan berjualan kain di Pasar Klewer, Solo. Bahkan, ketika usianya tak lagi muda dan kesibukannya mengurusi pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara sangat padat, beliau tetap menyempatkan bermain basket.

Karena didorong kecintaan luar biasa terhadap basket pula, dia termasuk salah seorang yang berjasa ikut membidani lahirnya klub Bhinneka Solo pada 1967 silam. Saat klub kebanggaan warga Solo itu berkiprah di kompetisi pro pada era 1990-an hingga 2000-an, beliau tetap ikut terlibat sebagai penyokong dana. Itu berlanjut hingga era baru NBL dan WNBL Indonesia dimulai. Beliau pun dengan penuh suka cita mendukung.

”Manajemen dan seluruh pemain sangat kehilangan atas kepergian almarhum. Memang, semasa hidupnya beliau tak terlibat langsung mengurusi Sritex Dragons. Namun, jasa beliau sangat besar bagi eksistensi tim ini,” ungkap Dyah Puspitasari, mantan pemain yang kini mengisi posisi sebagai manajer Sritex Dragons. (*)