MENCENGANGKAN: Suasana pregame show grand final musim lalu di GOR UNY, Jogjakarta (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)
Grand final IndiHome NBL Indonesia di Hall Basket Senayan, Jakarta, malam nanti ibarat pesta pora fans basket Indonesia. Pihak penyelenggara, PT DBL Indonesia, sudah menyiapkan acara puncak itu sebagai tontonan spektakuler dan heboh.
I'IED RIFADI-BAGUS DIMAS, Jakarta
---
SUDAH menjadi tradisi, sejak musim perdana NBL Indonesia 2010-2011, PT DBL Indonesia selaku penyelenggara selalu memberikan sajian khusus dan menawan pada malam grand final.
Selain sebagai persembahan tim peserta yang telah berjuang keras sepanjang musim, acara itu dipersembahkan untuk para fanas basket tanah air. Malam nanti penyelenggara menyuguhkan atraksi yang superkeren. Namun, mereka masih bungkam dan merahasiakan acara yang bakal disajikan tersebut.
''Lihat saja besok,'' kata Donny Rahardian, event senior manager PT DBL Indonesia, lantas tersenyum. ''Yang jelas, untuk besok malam (malam nanti, Red) kami telah menyiapkan perform istimewa yang belum pernah ditampilkan pada malam-malam grand final sebelumnya!'' imbuhnya. Pada final musim perdana 13 Mei 2011, PT DBL Indonesia menyajikan tontonan video mapping dan drop screen raksasa di DBL Arena Surabaya. Video itu begitu menyentuh. Sampai-sampai persenter Pandji Pragiwaksono yang ketika itu hadir di DBL Arena meneteskan air mata keharuan karena pertunjukannya yang begitu keren.
Pada gelaran 2011-2012, malam grand final yang waktu itu kali pertama digelar di GOR UNY Jogjakarta mempersembahkan sajian yang tidak kalah menarik.
Giant screen yang diletakkan di tengah lapangan seperti layaknya pertandingan NBA memanjakan para penonton dan pemain. Itu merupakan kali pertama pertandingan basket di Indonesia menggunakan giant screen LED di tengah lapangan.
Belum lepas dari ingatan para pencinta basket tanah air saat PT DBL Indonesia juga mempersembahkan panggung megah orkestra pada malam grand final 2012-2013. Saat itu, para penonton dibius dengan penampilan panggung musik yang begitu megah dan mengagumkan.
Sementara itu, pada grand final musim lalu, sajian laser show dari Prancis memanjakan mata para pecinta basket tanah air. Laser man yang tampil pada laser show saat itu bukan main-main. Mereka adalah LasermanX dari Extrem Production, salah satu yang tersohor di dunia asal Prancis.
Sang artis Jerome Maurel saat itu membuat ribuan penonton yang memadati GOR UNY terpesona. Berkali-kali penonton bertepuk tangan, mengapresiasi permainan laser spektakuler dari Maurel.
Donny yakin tiket seharga Rp 500 ribu untuk reguler dan Rp 2,5 juta untuk VIP tidak akan terbuang percuma. Harga tiket final NBL Indonesia memang naik. Pada 2011, di DBL Arena, harga tiket final Rp 100 ribu untuk reguler dan Rp 500 ribu untuk VIP.
''Main di final dengan panggung yang megah seperti ini tentu merupakan kebanggaan bagi seorang pemain. Musim lalu kami juga mencapai final, namun gagal,'' kata point guard SM Hardianus. (*/c4/nur)
Story Provided by Jawa Pos