SEMPAT labil di awal musim IndiHome NBL Indonesia 2014-2015, CLS Knights Surabaya kini berada pada fase terbaiknya. Mereka selalu menang dalam 13 game terakhir. Itu adalah rekor winning streak terpanjang mereka di kompetisi basket kasta tertinggi tanah air.

Korban terbaru mereka adalah JNE BSC Bandung Utama yang dihajar 66-52 di GOR UNY Jogjakarta kemarin. Hebatnya lagi, kemenangan itu juga membuat mereka menyapu bersih empat seri. Itu dimulai dari seri V di Batam hingga seri VIII di Jogjakarta.

Dengan performa seperti saat ini, tampaknya CLS berpeluang melanjutkan tren positif pada seri berikutnya di Bandung. Kebetulan mereka hanya akan melawan tim papan bawah. Misalnya, GMC GSBC Jakarta (25/3), Bimasakti Nikko Steel Malang (27/3), dan Pacific Caesar Surabaya (27/3).

Meski anak asuhnya sedang on fire, pelatih CLS Kim Dong-won tetap berupaya merendah dan mengatakan bahwa persaingan tetap ketat. Tim mana pun bisa memberikan kejutan jika timnya tidak siap. Hal tersebut sudah tecermin pada laga kemarin meski menang dengan margin 14 poin. Tetapi, CLS sempat kerepotan menghadapi perlawanan ngotot Bandung Utama pada tiga kuarter awal. Bandung Utama hanya tertinggal tiga angka (49-46) saat memulai kuarter ketiga.

''Sekarang semua tim berat. Aspac saja kalah sama Stadim. Satria Muda juga kalah oleh Garuda. Kalau tidak siap, kami bisa saja kalah. Apalagi, pemain Bandung Utama hari ini (kemarin, Red) benar-benar bersemangat,'' ujar Mr Kim.

Perbedaan kualitas pemain memang terlihat pada laga kemarin (14/3). Pemain CLS tidak terlihat panik ketika Bandung Utama mulai mengejar. Pada kuarter keempat, tim asal Kota Pahlawan itu mampu keluar dari tekanan dan mulai menjauh. Itu tidak terlepas dari beberapa turnover yang dilakukan Andre Tiara dkk. Pada laga tersebut, total Bandung Utama melakukan 21 turnover yang mampu dikonversi menjadi 14 poin. Mario Wuysang kembali menjadi pemain paling produktif dengan mencetak 13 poin. (mid/rif/c4/ham)

Story Provided by Jawa Pos