MISI BANGKIT: Restu Dwi Purnomo (kiri) jadi tumpuan baru Bimasakti musim ini bersama Barra Sugianto. (Farid Fandi / Jawa Pos)
TRADISI lolos playoff Bimasakti Nikko Steel Malang, tampaknya, sulit terjaga musim ini. Performa tim asuhan Oei Akiat itu labil dan saat ini punya catatan menang-kalah yang buruk (3-10). Akibatnya, mereka terpuruk di posisi 10 dengan 16 poin.
Kompetisi memang masih panjang. Tetapi, kalau penampilan Yanuar Dwi Priasmoro dkk masih angin-anginan, segalanya akan lebih sulit buat mereka. Apalagi beberapa tim underdog seperti Satya Wacana ACA LBC Salatiga dan JNE BSC Bandung Utama tampil improve musim ini.
''Kami masih berusaha dapat kembali pada performa kami. Kami masih belum menemukan konsistensi permainan,'' terang Oei Akiat, head coach Bimasakti, kepada Jawa Pos.
Perginya Bima Riski Ardiansyah ke CLS Knights Surabaya pada awal musim ini belum mampu ditutupi pemain lainnya. Mereka memiliki Barra Sugianto yang menawan pada seri II di Bandung dan Restu Dwi Purnomo yang menarik perhatian dengan meraih 25 poin saat Bimasakti dibungkam Hangtuah Sumsel IM 73-91. Tetapi, performa mereka belum konsisten.
''Saya tidak bisa mengatakan mereka pemain yang baik atau tidak. Saya hanya berharap mereka segera menemukan chemistry yang baik. Kurangnya kerja sama selama ini juga membuat fisik pemain lebih cepat habis. Sebab, mereka bermain individualis,'' ungkap Akiat.
Pada seri V di Batam, keinginan Bimasakti untuk bangkit menemui ganjalan berat. Tim kebanggaan Malang tersebut akan menghadapi Bandung Utama, CLS Knights Surabaya, dan Satya Wacana. Selain CLS yang memang punya materi lebih baik, Bimasakti bakal sulit menghadapi dua tim lain.
Meski begitu, point guard kawakan Deny Sartika memasang target dua kemenangan di Batam. ''Sebelum berangkat, pelatih (Oei Akiat) melakukan antisipasi untuk membongkar pertahanan Bandung Utama,'' kata Deny. (rif/irr/mid/c14/ham)
Story Provided by Jawa Pos