NEWS
SERIUS: Pemain timnas basket Rachmad Febri Utomo menghadang upaya pemain CLS Knights Bima Riski Ardiansyah melakukan lemparan ke dalam pada laga uji coba di DBL Arena, Surabaya, kemarin (Foto: Farid Fandi / Jawa Pos)
nblindonesia.com - 29/01/2015
Performa Timnas Mulai Tumbuh
TRAINING center (TC) timnas basket putra Indonesia di Surabaya berakhir kemarin (28/1). Tim asuhan pelatih Fictor Gideon Roring itu meraih bekal positif dengan mengalahkan tim IndiHome NBL Indonesia CLS Knights 76-62 pada laga uji coba di DBL Arena. Meski timnas menang, performa mereka masih menyisakan banyak catatan. Salah satunya, komunikasi ketika defense. Beberapa kali terjadi salah persepsi antarpemain ketika melakukan defensive rebound.
Coach Ito -sapaan Fictor Roring- menjajal berbagai komposisi. Ketika Mario Wuysang, Andrie Ekayana, Bonanza Siregar, Adhi Pratama, dan Rachmad Febri Utomo bermain bersama, timnas tampil apik dan berbalik unggul 44-43 atas CLS di pertengahan kuarter ketiga. Itu merupakan keunggulan pertama timnas setelah sebelumnya selalu tertinggal sejak kuarter pertama.
Setelah itu, timnas terus menjaga keunggulan. Kuarter terakhir dimanfaatkan coach Ito untuk mencoba komposisi defense full-court. Berkat permainan bertahan yang disiplin, timnas tetap unggul sampai pertandingan berakhir.
Coach Ito mengaku belum puas dengan permainan anak asuhnya. Menurut dia, permainan timnas masih jauh dari sempurna. Meski begitu, dia mengapresiasi semangat juang para pemain. ''Permainan mereka tumbuh. Itu yang bikin saya sangat senang. Itu membuktikan bahwa latihan kami memiliki dampak,'' tutur mantan pelatih Satria Muda Britama Jakarta tersebut. Hari ini para pemain timnas kembali ke klub masing-masing. Mereka segera mempersiapkan diri tampil di Seri V IndiHome NBL Indonesia di Batam pada 4-8 Februari. (irr/c20/ca)
Plus Minus Performa Timnas
1. Ball movement cepat saat offense mulai terlihat. Itu dipersiapkan menjadi kekuatan timnas saat tampil di SEA Games 2015.
2.Strategi full-court berjalan baik, memaksa lawan melakukan turnover.
3. Masih banyak turnover atau salah umpan yang tidak perlu.
4. Kurang komunikasi dalam rebound.
Story Provided by Jawa Pos
Share this: