MUDA DAN HEBAT: Guard Aspac Ebrahim "Biboy" Enguio Lopez kerap mempertontonkan dunk-dunk garang yang menghibur penonton seperti pada preseason tournament lalu. (Foto: Dipta Wahyu/Jawa Pos)
Aspac Jakarta sudah dua musim beruntun juara Speedy NBL Indonesia. Mereka berpeluang menjadi yang pertama meraih three-peat (tiga beruntun). Akankah mereka bisa dihentikan?
---
KETIKA memastikan diri sebagai juara Preseason Tournament Mangupura Cup 2014, Aspac Jakarta terlihat begitu sulit dihentikan. Mereka seperti berada di jalur juara, mengejar impian tiga kali juara beruntun musim reguler.
Secara tradisi, tim milik Irawan ''Kim Hong'' Haryono tersebut pernah merebut three-peat pada era Kobatama (2000, 2001, dan 2002). Bahkan, prestasi itu berlanjut dengan menjuarai IBL (Indonesian Basketball League) pada 2004.
Lagi pula, selama empat musim terakhir di Speedy NBL Indonesia, Aspac hanya sekali gagal melangkahkan kaki ke final, yakni pada 2010-2011. Sisanya, dua kali mereka juara dan dua kali kalah di final.
Kekuatan Aspac tidak banyak berubah. Pensiunnya Muhammad Isman Thoyib dan Wahyu Widayat Jati ditutupi dengan hadirnya dua rookie, yakni Kristian Liem dan Alkristian Chandra. Mereka juga punya Fidyan Dini dan Samuel Kim Razon yang berada dalam proses naturalisasi sehingga stok big man semakin tebal.
Satu-satunya batu kerikil yang sedikit mengganggu konsentrasi jelang musim baru adalah skors larangan bermain dua tahun dari pihak klub kepada Pringgo Regowo. Meski minus Pringgo, staf pelatih Aspac sepakat hal tersebut bisa diatasi. Toh, Aspac berhasil membuktikannya pada turnamen pramusim lalu. Justru, menurut Kim Hong, salah satu kendalanya adalah menutupi peran Cacing -sapaan Wahyu Widayat Jati.
''Dengan datangnya pemain-pemain baru tersebut, seharusnya tidak ada masalah. Tapi, itu kan untuk menutupi Thoyib. Satu yang menjadi hal penting dari Wahyu adalah leader yang ditunjukkan di lapangan,'' ujar pria yang identik dengan topi terbalik tersebut.
Meski begitu, pelatih Aspac Rastafari Horongbala menilai, stok big man yang melimpah tersebut menjadi salah satu poin plus Aspac musim ini jika dibandingkan dengan musim lalu. ''Hanya, sekarang kan banyak tim yang memainkan empat pemain kecil. Makanya, big man saya harus bisa jaga pemain kecil. Arahnya ke situ. Kalau bisa menjaga pemain kecil, kami akan menang size ketika menyerang,'' ujar Coach Fari, sapaan Rastafari.
Namun, Aspac tidak ingin pongah. Sedikit lengah, tim lain bisa mengambil kesempatan tersebut. Selain Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta dan Satria Muda Britama, tim lain yang memberikan ancaman adalah Garuda Kukar Bandung dan CLS Knights Surabaya.
Garuda memang hanya mendatangkan satu pemain anyar, yakni Daniel Timothy Wenas. Tetapi, digaetnya pelatih baru Tjetjep Firmansyah menjadi tambahan penting.
Menurut mantan pelatih timnas basket SEA Games Myanmar tersebut, Garuda memiliki kans yang sama dengan tim lain. ''Step-by-step dulu saja, ambil empat besar dulu dan semifinal. Ada kans, tinggal anak-anak fokus di tim,'' ujar Coach Tjetjep. ''Benerin mental ini. Spesifiknya adalah emosi saat menyerang. Untuk mental, berjuang dan disiplin itu sudah bagus,'' lanjutnya.
Adapun CLS akan semakin solid. Sebab, ini adalah musim kedua Kim Dong-won sebagai pelatih. Datangnya Bima Riski Ardiansyah dan Kaleb Ramot Gemilang semakin memperdalam skuad runner-up preseason tournament lalu tersebut. (mid/c17/ham)
Aspac Jakarta
Usia Prastawa Dhyaksa dan Ebrahim ''Biboy'' Enguio Lopez memang masih muda. Tetapi, begitu besar peran mereka di Aspac Jakarta. Jangan meremehkan juga dua rookie-nya, Kristian Liem dan Alkristian Chandra.
Key Player
Andakara Prastawa Dhyaksa
Posisi: Point guard
Play: 6
FG%: 38,7
FT%: 84
PPG: 13,0
APG: 4,0
3p%: 31
Ebrahim "Biboy" Enguio Lopez
Play: 7
FG %: 49
FT%: 68,4
PPG: 10,86
RPG: 5,43
3p%: 45
Player to Watch
Kristian Liem
Posisi: Center
Play: 6
FG%: 48,5
FT%: 38,8
PPG: 6,83
RPG: 7,0
BPG: 2,17
Rookie
Alkristian Chandra
Posisi: Power forward
Play: 4
FG%: 50
FT%: 50
PPG: 3,5
RPG: 3,25
BPG: 0,5
Garuda Kukar Bandung
Difhta Pratama merupakan salah seorang shooter paling tajam di Speedy NBL Indonesia. Dia punya kecepatan saat menembak. Adapun Galank Gunawan harus diakui sebagai raja rebound.
Diftha Pratama
Posisi: Shooting guard
Play: 5
FG %: 42,4
FT%: 74
PPG: 16,8
APG: 1,6
3p%: 25
Galank Gunawan
Posisi: Power forward
Play: 4
FG%: 36,8
FT%: 58,3
PPG: 5,25
RPG: 9,25
BPG: 1,25
Player to Watch
Muhammad Rizal Falconi
Posisi: Small forward
Play: 5
FG%: 27,5
FT%: -
PPG: 4,4
RPG: 7,4
BPG: 0,6
Rookie
Nickylaus Satria Ramandaru
Posisi: Small forward
Play: 2
FG %: 44,4
FT%: 100
PPG: 6,0
APG: 0,5
3p%: 33,3
CLS Knights Surabaya
Bergabungnya Bima Riski Ardiansyah dan Kaleb Ramot Gemilang membuat kedalaman skuad CLS Knights Surabaya bertambah oke. Mereka juga punya rookie potensial seperti Katon Adjie Baskoro.
Key Player
Dimaz Muharri
Posisi: Point guard
Play: 7
FG %: 35,2
FT%: 61,5
PPG: 9,2
SPG: 3,0
APG: 6,1
Rachmad Febri Utomo
Posisi: Small forward
Play: 7
FG%: 46,2
FT%: 70,5
PPG: 9,5
RPG: 3,7
3p%: 41,6
Player to Watch
Bima Riski Ardiansyah
Posisi: Shooting guard
Play: 7
FG%: 36,9
FT%: 73,9
PPG: 8,2
RPG: 2,8
3p%: 30,4
Rookie
Dicka Surya Nugraha
Posisi: Center
Play: 4
FG%: 20
FT%: 66,6
PPG: 2,0
RPG: 2,0
BPG: 0,2
Keterangan: FG%= persentase field goal, FT% = persentase tembakan bebas, 3p% = persentase tembakan tiga angka, PPG = point per game, RPG = rebound per game, APG= assist per game, BPG= block per game
Catatan: Statistik berdasar penampilan terakhir di preseason tournament.
Story Provided by Jawa Pos