Setelah sepekan berada di California, Amerika Serikat (AS), rombongan Honda Developmental Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2014 terbang kembali ke tanah air. Rabu (26/11) waktu setempat atau kemarin (27/11) WIB, para pemain dan pelatih SMA pilihan tersebut terbang dengan Singapore Airlines dari Bandara Internasional San Francisco

Mereka akan terbang sekitar 20 jam menuju Jakarta plus transit di Korea dan Singapura. Rombongan dijadwalkan tiba di tanah air pagi ini. Setelah itu, seluruh pemain bakal langsung berpisah, kembali ke kota masing-masing di berbagai penjuru Indonesia.

Walau belum berpisah dan sudah sangat lelah setelah menjalani program padat di AS, para pemain serta pelatih harus merasakan kesedihan karena segera berpisah. Apalagi mereka sudah bersama-sama sejak 1 November lalu, mulai saat masa pemusatan latihan di Surabaya.

"Kunjungan ke Amerika dan masa persiapan di Surabaya sangat berguna bagi saya untuk belajar lebih dalam soal basket. Banyak juga pengalaman luar biasa yang bisa saya dapatkan selama di Amerika. Misalnya, nonton langsung laga NBA dan berkunjung ke fasilitas latihan Sacramento Kings. Pokoknya, susah menggambarkan keseruan acara ini," ujar Krisna Danuarta Dyputra, siswa SMAN 1 Denpasar.

Yehan Nurchalidza Utari dari SMAN 20 Bandung menyatakan sedih karena segera berpisah dari teman-temannya. "Sedih, pasti. Dan akan kangen sama teman-teman. Tapi, ya mau bagaimana lagi? Semoga suatu saat kami bisa ketemu lagi," ucapnya.

Pihak penyelenggara dari PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia serta tim pelatih berharap para pemain benar-benar mendapatkan sesuatu dan bisa berbagi ketika balik ke Indonesia.

"Kami berharap anak-anak dapat membagi pengalaman berharga mereka ke teman-teman di sekolah masing-masing. Jadi, mereka bisa menularkan banyak hal positif tentang basket kepada lebih banyak orang," ujar I Gede Apriatna, pelatih tim putri DBL All-Star asal SMAN 6 Mataram. (*/c5/ca)

Story Provided by Jawa Pos