BELUM HEBAT: Center Pacific Donny Ristanto melakukan rebound ketika melakoni latih tanding melawan CLS. (Foto: Farid Fandi / Jawa Pos)
MUSIM lalu Pacific Caesar hanya finis di posisi ke-11 klasemen regular season Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia. Mereka hanya lebih baik ketimbang NSH GMC GSBC Jakarta yang menjadi juru kunci.
Musim ini, dengan kedatangan pelatih dari Filipina Arturo Lozada Christobal, klub asal Kota Pahlawan itu punya ambisi memperbaiki posisi di klasemen. Problemnya, pelatih yang disapa Coach Bai tersebut menilai, pasukannya memiliki mentalitas terbiasa kalah.
Menjelang seri pembuka Speedy NBL Indonesia 2014-2015 di Jakarta pada 3-7 Desember, Pacific melakukan serangkaian persiapan. Salah satunya, menggeber rentetan uji coba melawan rival sekotanya, CLS Knights Surabaya.
Memang, hasilnya selalu jeblok. Setelah pada uji coba sebelumnya kalah 98-69 oleh CLS (20/11) di GOR Pacific, kekalahan kembali terjadi saat uji coba di GOR Kertajaya dengan skor lebih telak 118-71. Hasil itu membuat Coach Bai hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, tanda tidak percaya.
Menurut dia, masalah timnya adalah rendahnya keinginan berduel. ''Anda lihat? Kekalahan kami bukan dikarenakan strategi kami buruk. Namun, determinasi yang dimiliki pemain rendah,'' ujar Coach Bai.
Sejauh ini, catatan terbaik Pacific dalam satu musim reguler NBL Indonesia adalah sembilan menang dan 22 kalah. Catatan itu diraih kala Pacific ditangani Coach Bai. Selanjutnya, performa Pacific terus merosot. Musim lalu mereka hanya bisa meraih enam kemenangan.
Kehadiran Coach Bai membawa angin segar bagi Pacific. Dia tampak tidak pernah puas dengan performa pemainnya. Pemain selalu dituntut berbenah. Mental tanding menjadi sasaran pembenahannya. ''Mereka punya mental terbiasa kalah, sedangkan saya ini pelatih juara,'' kata mantan pelatih timnas putri Filipina itu.
Pemain bintang, menurut dia, bukan jaminan untuk membangun tim hebat. Selama ada keinginan bertarung, Pacific bisa memperbaiki performa dan posisi di klasemen. Itu dimulai dengan pertarungan di seri I Jakarta dan seri II Bandung.
Di sisi lain, motivasi shooting guard Gege Nagata ikut terangkat. ''Targetnya dua kemenangan di seri pembuka,'' ujarnya. Itu tentu tidak akan ringan karena lawan yang dihadapi adalah Garuda Kukar Bandung, Bimasakti Nikko Steel Malang, dan Hangtuah Sumsel IM. (rif/c19/ham)
Story Provided by Jawa Pos