MANTAP: Guard CLS Bima Riski Ardiansyah mengecoh pemain Pacific dalam latih tanding di GOR Pacific, Kamis (20/11). (Foto: Farid Fandi/Jawa Pos)
SERI pembuka Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia di Jakarta tinggal 11 hari lagi. Berbagai persiapan terus digeber kontestan kompetisi basket kasta tertinggi tanah air itu. Beberapa klub di antaranya menggelar serangkaian uji coba.
Kemarin ada dua pertandingan uji coba penting, yakni antara CLS Knights Surabaya versus Pacific Caesar Surabaya di GOR Pacific dan Satria Muda Britama Jakarta melawan Garuda Kukar Bandung di Hall A Senayan, Jakarta.
Dua raksasa NBL, CLS dan SM, masih lebih tangguh atas lawan-lawannya. CLS tanpa kesulitan memenangkan pertarungan melawan tim sekotanya, Pacific, dengan skor 98-69. Sementara itu, SM menang tipis atas Garuda 69-65.
Pacific yang selama ini menjadi tim papan bawah NBL bermain menekan pada awal laga. Sempat ketat, bahkan kedua tim bermain tanpa poin pada dua menit awal, akhirnya tembakan free throw Dimaz Muharri memecah kebuntuan.
Setelah itu, Pacific terus tertinggal. Mereka sempat tertinggal 10-0 dan pelatih Pacific Arturo Lazada Christobal pun meminta time-out. Coach Bai -Arturo Lazada Christobal- menginstruksi pasukannya untuk berani mencoba tembakan tiga angka, tetapi tetap gagal.
Masuknya Mario Wuysang dan Bima Riski Ardiansyah membuat CLS semakin sulit dikejar. Kehadiran power forward anyar Kaleb Ramot Gemilang yang direkrut dari Satya Wacana Metro LBC Bandung juga membuat permainan CLS lebih variatif. Pergerakan dan blok-bloknya membuka ruang kepada rekan-rekannya untuk melepaskan tembakan.
Kekuatan CLS kian dahsyat pada kuarter kedua dengan dimainkannya forward Jamarr Johnson yang sedang dalam proses naturalisasi. Dia tak lagi canggung bermain bersama Dimaz Muharri dkk. Beberapa kali dia mengirim assist dan sekali melakukan two-handed dunk. Akhirnya, Pacific pun tertinggal 69-98.
''Ini hanya untuk mencoba-coba pemain. Kaleb sudah menyatu dengan tim. Kalau Jamarr kami mainkan di posisi tiga dan empat,'' kata Njoo Lie Fan, asisten pelatih CLS.
Sementara itu, SM berhasil menurunkan angka turnover mereka. Melawan Garuda, tercatat hanya 15 turnover yang terjadi, menurun separo ketimbang melawan Hangtuah Sumsel IM yang berakhir 78-73 pada Rabu (19/11).
''Teamwork-nya mulai terlihat. Pada game sebelumnya kan pemain tidak mau passing. Sementara itu, pemain yang lain juga malas membuka ruang agar mendapatkan posisi bagus,'' kata Cokorda Raka Satrya Wibawa, pelatih SM.
Pada pertandingan tersebut, Kevin Yonas Argadiba Sitorus mampu tampil garang dengan torehan 17 poin. Meski begitu, kredit layak diberikan kepada Arki Dikania Wisnu yang juga tampil baik dengan mengemas 14 poin. Cukup baik, mengingat Arki baru saja sembuh dari cedera engkel kanan yang memaksanya absen dalam preseason tournament. (rif/mid/c17/ham)
Story Provided by Jawa Pos