SUDAH AKRAB: Tim putri kandidat Honda DBL All-Star 2014 berfoto dengan pelatihnya, Freddy Gorey (posisi tidur) dan I Gede Apriana (tengah berdiri). (Foto: Dite Surendra / Jawa Pos)
Kekompakan tim tidak akan terbangun tanpa chemistry yang kuat di antara anggotanya. Berbagai cara dilakukan Freddy Gorey selaku pelatih untuk membentuk chemistry tim putri kandidat Honda DBL Indonesia All-Star 2014.
HENDY ARIF SETIADI, Surabaya
---
SEJAK kedatangannya pada 1 November lalu, ada satu misi penting yang diusung pelatih agar memiliki tim yang solid. Misi tersebut ialah menciptakan harmoni dalam tim. Freddy Gorey, head coach tim putri kandidat Honda DBL Indonesia All-Star 2014, mengungkapkan bahwa dirinya selalu meminta para pemainnya berkomunikasi satu sama lain.
''Mereka semua sudah memiliki skill yang bagus. Hanya, mereka perlu lebih sering meningkatkan komunikasi. Karena itu, dari awal saya minta para pemain untuk saling mengenal,'' ujar Gorey.
Berbagai cara pun dilakukan agar student athlete terbaik itu bisa klop dengan pemain lain. Sebab, mereka tersebut berasal dari tempat yang berbeda, mulai Sumatera hingga Papua.
Salah satu cara unik yang dilakukan Freddy ialah membuat pattern atau strategi dengan nama yang khusus. Misalnya, pattern rawon. ''Ini saya buat agar kami lebih cepat memahami satu sama lain. Sedangkan lawan tak akan mengerti pattern itu,'' lanjutnya.
Selain dari Freddy, pemain punya cara khusus agar lebih cepat kenal dengan yang lain. Misalnya, memberikan julukan khusus. Beberapa pemain diberi julukan yang unik.
Ida Ayu Nirmala Ratih Wijaya dari SMAN 1 Denpasar memiliki julukan Penguin. Julukan tersebut diberikan oleh Christine Aldora dari SMA St Louis 1 Surabaya. Christine pun diberi julukan Ndut oleh Nirmala.
Beberapa pemain yang lain juga punya julukan sendiri. Christine pun tidak hanya memberikan julukan kepada Nirmala, namun juga Ni Nyoman Winda Ayu Astari rekan satu sekolah Nirmala dengan sebutan Kribo. Meski memiliki julukan yang khas, para pemain tersebut tidak marah.
''Saya memanggil mereka dengan julukan yang unik agar cepat akrab. Dengan begitu, kami bisa cepat menemukan chemistry. Kebetulan, saya sudah kenal beberapa di antara mereka sebelum dimulainya training camp karena pernah bertemu di kompetisi lain,'' ujar Christine.
Tidak hanya memberikan julukan khusus, para pemain tim putri juga selalu menyempatkan diri untuk berkumpul sebelum atau setelah berlatih. Agenda mereka pun beragam, mulai bernyanyi bersama hingga menonton film bersama. (*/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos