DETAIL: Pelatih Pacific Arturo Lozada Christobal alias Coach Bai membe- rikan instruksi kepada pemainnya di GOR Pacific, Surabaya, kemarin. (Foto: Boy Slamet / Jawa Pos)
PERFORMA Pacific Caesar Surabaya dalam Speedy NBL Indonesia terus mengalami degradasi dari musim ke musim. Finis kesembilan pada musim pertamanya (2011-2012), posisi Pacific konsisten turun satu peringkat dalam dua musim berikutnya.
Karena itu, kedatangan Arturo Lozada Christobal musim ini (2014-2015) diharapkan menghentikan tren negatif Pacific itu. Pelatih asal Filipina tersebut memang bukan sosok yang asing bagi Pacific. Coach Bai, sapaan akrabnya, adalah juru strategi Pacific pada 2011-2012.
Meski Pacific merasa cocok kala itu, Coach Bai memilih bertahan semusim alias tidak memperpanjang kontrak. Alasannya, pelatih yang genap berusia 56 tahun pada 24 November nanti itu mendapat tawaran jabatan sebagai commissioner liga basket mahasiswa di Filipina.
Seolah tidak mau hanya sebentar ditangani Coach Bai, Pacific mengikat mantan pelatih timnas putri Filipina itu dengan kontrak berdurasi tiga tahun. ''Kenapa saya memutuskan kembali? Sebab, pemilik klub ini (Pacific) sangat serius menginginkan saya kembali melatih timnya. Saya merasa tertantang,'' jelas Coach Bai kemarin.
''Selanjutnya, semua proses berjalan lancar. Saya mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai commissioner dan saya tiba di sini untuk melatih tim ini lagi,'' tambah pelatih peraih medali perak SEA Games 2001, 2003, dan 2005 tersebut.
Kehadiran Coach Bai pun memberikan suntikan semangat bagi pemain Pacific. Misalnya yang terlihat dalam sesi latihan kemarin. Coach Bai sangat detail dalam melihat gerakan Gege Nagata dkk. Dia, tampaknya, tidak mau anak asuhnya membuat kesalahan sedikit pun. ''(Sesi latihannya) strength terus. Tidak ada santai sekarang,'' ucap Rainer Anggakara, power forward Pacific.
Dalam pandangan Coach Bai, pemain bagus adalah pemain yang memiliki attitude bagus. Yakni, mereka yang mau mengikuti ritme latihan yang dibuatnya. Karena itulah, Coach Bai tidak terlalu rewel dengan komposisi pemain yang dimiliki Pacific saat ini.
''Saya tidak butuh pemain bintang. Yang saya butuhkan adalah pemain yang coachable. Pemain dengan mental dan kemauan kuat untuk menyerap semua ilmu yang saya berikan,'' tuturnya.
Aspac Eksperimen Pemain
Sementara itu, juara bertahan Speedy NBL Indonesia, M88 Aspac Jakarta, makin getol mempersiapkan diri menjelang seri pembuka di Jakarta pada 3-7 Desember mendatang. Dalam scrimmage game melawan JNE BSC Bandung Utama di GOR C-Tra Arena, Bandung, kemarin, Xaverius Prawiro dkk menang 82-73.
''Kami masih mengutak-atik komposisi pemain dan bereksperimen dengan mencoba pemain bermain di posisi yang berbeda. Hasilnya memang belum terlihat. Apalagi anak-anak terlambat panas,'' kata pelatih Aspac Rastafari Horongbala. (irr/mid/c17/c14/dns)
Performa Pacific di NBL Indonesia*
Musim 2011-2012
Main: 33
Menang: 9
Kalah: 24
Peringkat: Kesembilan
Musim 2012-2013
Main: 33
Menang: 7
Kalah: 26
Peringkat: Kesepuluh
Musim 2013-2014
Main: 33
Menang: 6
Kalah: 27
Peringkat: Kesebelas
Statistik Overall
Main: 99
Menang: 22
Kalah: 77
Persentase Kemenangan: 22,2%
Keterangan: *) Tidak termasuk preseason tournament
Story Provided by Jawa Pos