SUDAH sepuluh hari training camp para kandidat Honda DBL Indonesia All-Star 2014 berlangsung. Namun, para pelatih mengaku masih punya masalah dengan chemistry para kandidat ketika bertanding di lapangan.

Itu menjadi pekerjaan rumah para pelatih sebelum berangkat, belajar, dan bertanding ke Amerika Serikat pada 19 November. Problem tersebut terasa dalam uji coba tadi malam saat tim putri Honda DBL All-Star kalah oleh UK Petra 66-67 di lapangan basket Vita School.

Sejatinya, komunikasi di luar lapangan sudah oke. Para kandidat telah berbaur dengan baik. Masalahnya, ketika di lapangan, chemistry itu belum kunjung terjalin. ''Bisa dilihat, mereka kurang aktif berkomunikasi dengan teman yang lain,'' terang Freddy Gorey, pelatih tim putri.

Regita Pramesti, kandidat putri Honda DBL All-Star 2014, mengakui masalah itu. ''Kalau di luar lapangan, kami sudah bercanda terus. Tapi, gak tahu, di dalam lapangan belum klik komunikasinya,'' ujarnya.

Apalagi, tim putri tidak bisa turun dengan kekuatan terbaik. Nadya Valdiyen Gumanti dan Christine Aldora Tjundawan absen. Kapten Ida Ayu Nirmala Ratih Wijaya juga hanya bermain satu kuarter karena cedera di telapak tangan kanannya. ''Tadi (kemarin, Red) hanya main satu kuarter awal. Kuarter kedua sudah gak main sama sekali sampai selesai,'' katanya.

Keluarnya Nirmala berpengaruh terhadap permainan tim putri itu. Hal tersebut diakui Regita. ''Tidak ada Nirmala memang kerasa dalam permainan. Sebab, kami juga sudah main lama, yang menyatunya lebih mudah,'' ujar Regita. (nap/c19/ham)

Story Provided by Jawa Pos