BAKAT MUDA: Para kandidat Honda DBL Indonesia All-Star 2014 didampingi tim pelatih berkunjung ke ruang redaksi Jawa Pos kemarin. (Foto: Dimas Alif / Jawa Pos)
TRAINING camp untuk para kandidat Honda DBL Indonesia All-Star 2014 sudah memasuki hari kedua kemarin (2/11). Di sela-sela kesibukan berlatih, mereka menyempatkan diri menonton Junio Junior Basketball League (JRBL) 2014 Surabaya Series di DBL Arena dan berkunjung ke ruang redaksi Jawa Pos.
Setelah pagi harinya menjalani latihan di lapangan basket Vita School, 28 kandidat Honda DBL All-Star 2014 didampingi para pelatih agak rileks pada sore hari. Mereka datang di ruang redaksi Jawa Pos dan belajar tentang seluk-beluk koran secara singkat.
Para kandidat antusias ketika dijelaskan bagaimana kerja redaksi, mulai mencari, menulis, mengedit, hingga menata di halaman koran. 'Keren. Kelihatannya asyik kalau bekerja di sini,' kata Dhanawan Prasidya Soegondo, center asal SMA Al-Izhar Jakarta.
Mereka juga terkesan dengan tata ruangan redaksi Jawa Pos yang terbuka. Kian takjub karena mendapat penjelasan bahwa ruang redaksi Jawa Pos pernah mendapat penghargaan Worlds Coolest Newsroom oleh WAN-IFRA pada World Newspaper Congress di Kiev, Ukraina, pada 2012.
'Kantornya keren, ya. Saya kagum dan senang mendapat pelajaran berharga tentang koran. Saya tidak menyangka bisa masuk ke ruang redaksi seperti ini. Banyak pengetahuan yang kami dapatkan,' ujar Phemiralna Sewimara, kandidat dari Papua.
Setelah mendapat penjelasan singkat dari kru Sportainment dan Deteksi, para kandidat diajak untuk melihat proses layout. 'Ternyata tidak gampang yang membuat koran yang keesokan harinya dibaca,' lanjut Phemiralna.
Sebelum berkunjung ke redaksi Jawa Pos, pagi harinya mereka tetap menjalani latihan seperti yang diprogramkan. Tim putra dan tim putri melahap latihan selama tiga jam penuh di lapangan basket Vita School Surabaya. Pada latihan hari kedua, materi yang diberikan kepada dua tim mulai berbeda.
Di bawah asuhan pelatih Andromeda Manuputty, tim putra kemarin fokus melahap menu latihan man-to-man defense. Adapun tim putri di bawah arahan Freddy Gorey dan I Gede Apriana lebih banyak diberi materi team offense serta transisi dari bertahan ke menyerang.
Menu latihan yang diberikan kepada Ida Ayu Nirmala Ratih Wijaya dkk menuntut mereka berpikir cepat dalam melakukan opsi serangan. 'Sampai Senin (hari ini, Red) kami akan terus memberikan banyak materi untuk offense. Baru pada Selasa nanti materi defense lebih banyak diberikan,' tutur Freddy. (irr/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos